equity world futures

Alamat Kantor Kami:

Cyber 2 Tower Lt.19, Jl.HR.Rasuna Said Blok X-5 No.13, Jakarta Selatan 12950 Phone : +6221 29021661 (Hunting)

Alamat Kantor Kami:

Cyber 2 Tower Lt.19, Jl.HR.Rasuna Said Blok X-5 No.13, Jakarta Selatan 12950 Phone : +6221 29021661 (Hunting)

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau ganguan sejenisnya karena trading platform kami telah terproteksi dengan baik.

Gold:

GOLD adalah salah satu Product yang ditransaksikan di PT. EQUITY WORLD FUTURES.

Real Time Quotes

Dengan real time quotes yang mengudara selama 24 jam akan memberikan kemudahan kepada para nasabah untuk bisa selalu memantau harga yang sedang berjalan.

Jumat, Januari 30, 2015

Inflasi Jepang Melambat Lebih dari Perkiraan

Tingkat inflasi Jepang melambat lebih dari perkiraan pada bulan Desember, menambah tantangan bagi kepala bank sentral Haruhiko Kuroda dalam meningkatkan aktivitas perekonomian ketiga terbesar di dunia.
Harga konsumen tidak termasuk makanan segar naik 2,5% dari tahun sebelumnya, kata biro statistik hari Jumat di Tokyo. Data tersebut kurang dari proyeksi rata-rata dalam survei Bloomberg News sebesar 2,6% terhadap para ekonom. Dilucuti dari dampak kenaikan pajak penjualan bulan April tahun lalu, inflasi inti “ Indeks kunci Bank Jepang - adalah 0,5%.
Pelemahan minyak dapat menyebabkan inflasi melambat pada bulan mendatang sebelum membantu meningkatkan pertumbuhan dan memicu tekanan harga dalam jangka panjang, Kuroda mengatakan pada pekan lalu setelah Bank of Japan menurunkan proyeksi dalam setahun dari bulan April. BOJ akan menyesuaikan stimulus moneter untuk menjaga inflasi menuju sasaran 2% apabila ekspektasi untuk kenaikan harga antara perusahaan dan konsumen memburuk, kata Kuroda.

Updated at : Jumat, Januari 30, 2015

Saham Jepang Menuju Gain Mingguan Seiring Pelemahan Yen

Saham Jepang naik, dengan indeks Topix menuju gain mingguan kedua, pasca pelemahan yen dipengaruhi oleh data pekerjaan AS dan laba perusahaan sehingga mendorong kepercayaan terhadap outlook ekonomi terbesar dunia tersebut.
Indeks Topix naik 0,9% menjadi 1,426.05 pada 09:01 pagi di Tokyo, menuju gain 1,6 % di pekan ini dan 1,3% pada bulan Januari. Dengan semua dari 33 sub industri yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1% menjadi 17,778.26. Yen diperdagangkan pada level 117,24 per dolar setelah jatuh 0,6% kemarin.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 stagnan. Indeks tersebut naik 1% kemarin karena investor mengkaji data laba guna petunjuk kekuatan ekonomi AS. Dow Chemical Co menambahkan 4,6% dan Harman International Industries Inc melonjak 24% seiring laba yang melampaui estimasi.
Aplikasi asuransi pengangguran di AS merosot 43.000 sampai 265.000 dalam pekan yang berakhir 24 Januari, paling sedikit sejak April 2000 lalu, menurut Departemen Tenaga Kerja. Indeks Bloomberg kenyamanan konsumen naik pada periode tujuh hari yang berakhir 25 Januari ke level tertinggi sejak Juli 2007.
Sebuah laporan pemerintah hari ini menunjukkan harga inti konsumen Jepang naik 2,5% pada Desember dari tahun sebelumnya, kurang dari perkiraan rata-rata sebesar 2,6% dalam survei Bloomberg News terhadap para ekonom. Laporan lain menunjukkan produksi industri naik 1% pada bulan Desember dari November, di bawah perkiraan ekonom yaitu sebesar untuk 1,2%.

Updated at : Jumat, Januari 30, 2015

Selasa, Januari 27, 2015

Macquarie: Harga Emas Berada pada Kisaran $1.255 per ons pada 2015

Harga emas diperkirakan akan melakukan sedikit lebih baik pada tahun 2015 seiring emas masih menghadapi beberapa beberapa masalah kedepan, kata analis di Macquarie Research.

Pada hari Rabu, bank yang berbasis di Australia merilis perkiraan harga emas mereka untuk tahun 2015, hanya sedikit merevisi outlook 2014 mereka. Bank memperkirakan harga emas rata-rata berada pada level $1.255 per ons tahun ini, naik dari 2014 rata-rata $1.250.

Para analis memperkirakan harga emas untuk menjadi lebih kuat pada paruh kedua tahun ini, di perkirakan harga emas akan bergerak pada kisaran $1.310 pada kuartal keempat.

Meskipun permintaan tetap kuat di China dan India, mereka mengatakan bahwa minat investor akan tetap lemah.

"Perkiraan harga emas sedikit berubah kami dari sebelumnya, dengan apresiasi moderat yang diharapkan karena investor terus menurunkan harapan mereka terhadap suku bunga AS jangka panjang," kata mereka.

Updated at : Selasa, Januari 27, 2015

Kebijakan Bank Sentral Swiss Dorong Emas Bergerak Naik

Bank Sentral Swiss secara mengejutkan menghapus nilai tukar franc terhadap euro, sehingga menyebabkan para investor beralih ke emas sebagai aset safe haven dari mata uang tersebut.

Aset di SPDR Gold Trust, meningkat 1.4% ke level 717.15 metrik ton pada 15 Januari lalu, angka tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak Agustus 2011 lalu. Sementara kontrak berjangka emas di New York mencatat reli tertinggi dalam lebih dari 6 bulan terakhir setelah para investor beralih ke aset safe haven ditengah melonjaknya volatilitas mata uang.

Harga emas telah mengalami kenaikan 6.8% sepanjang tahun 2015 ini setelah gejolak perekonomian di Eropa telah mendorong spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan menambah stimulus, sehingga hal itu menaikkan permintaan akan tempat lindung nilai. Sedangkan pekan ini Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2015 ini dan anjloknya harga minyak telah memicu kekhawatiran deflasi. Turunnya tingkat inflasi dan stagnannya perekonomian global diperkirakan akan mendorong Federal Reserve untuk menunda kenaikan suku bunga.

Updated at : Selasa, Januari 27, 2015

Rabu, Januari 21, 2015

AS Genjot Pasokan, Minyak Terjun di Bawah Level $47 per barel

Minyak mentah diperdagangkan di bawah level $47 per barel setelah adanya perkiraan AS akan menambah pasokan minyak mentahnya, sehingga mendorong spekulasi bahwa melimpahnya pasokan minyak global telah memicu tumbangnya harga akan berlanjut.

Kontrak berjangka minyak mentah sedikit berubah di New York. Pekan lalu pasokan minyak mentah di AS diperkirakan akan naik 2.4 juta barel, menurut survei Bloomberg News s jelang rilis data pemerintah pada 22 Januari mendatang. Harga minyak mentah saat ini akan memperlambat output minyak pada semester ke-2 tahun ini, seperti yang diutarakan oleh Daniel Yergin dari Pulitzer Prize.

Tahun lalu minyak mentah telah mengalami penurunan hampir 50% seiring AS memproduksi minyak mentah berada pada laju tertingginya dalam kurun waktu lebih dari 3 dekade terakhir dan OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menolak untuk memangkas pasokannya. BHP Billiton Ltd. akan mengurangi jumlah sumur bor minyak yang masih aktif di AS sebesar 40% ditengah penurunan harga minyak mentah.

WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman bulan Maret berada pada level $46.78 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dengan naik 31 sen pukul 11:12 pagi ini waktu Sydney. Kontrak berjangka WTI untuk bulan  Februari telah berakhir pada 20 Januari lalu setelah sempat turun seebsar $2.30 di level $46.39.

Sementara, Selasa lalu Brent untuk penyelesaian Maret tergelincir 85 sen atau 1.7% ke level $47.99 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $1.52 dibanding WTI untuk bulan yang sama.

Updated at : Rabu, Januari 21, 2015

Dolar Dekati Level 10-Thn Tertinggi Seiring Kebijakan Divergen

Acuan mata uang dolar mendekati level tertinggi dalam 10-tahun terakhir karena spekulasi AS yang akan menaikkan suku bunga terkait pembuat kebijakan di Eropa dan Jepang yang akan melakukan pertemuan untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut dalam meningkatkan perekonomian stagnan mereka.
Dolar Selandia Baru diperdagangkan mendekati level terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir pasca turunnya harga konsumen. Dolar AS mengadakan kenaikan dalam tiga hari terakhir terhadap yen terkait Bank of Japan (BOJ) mempertimbangkan untuk memperluas pelonggaran moneter pada pertemuan kebijakan yang berakhir hari ini. Sementara mata uang euro mendekati level terendah dalam 11 tahun terakhir sebelum Bank Sentral Eropa memutuskan apakah akan membeli obligasi negara di bawah pelonggaran kuantitatif besok. Sedangkan mata uang Swiss franc menguat.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang memantau mata uang AS terhadap 10 mata uang utama lainnya, stagnan pada level 1,146.08 pukul 09:13 pagi di Tokyo, pasca naik 0,5 % kemarin. Ditutup pada level 1,147.54 pada 8 Januari kemarin, merupakan level tertinggi sejak 2004 lalu.
Dolar menguat 0,1 % ke level 118,72 yen pasca naik sebesar 1,1 % di New York. Dolar stagnan pada level $ 1,1545 per euro setelah naik ke level $ 1,1460 pada 16 Januari lalu, merupakan level tertinggi sejak November 2003 silam. Sementara mata uang euro turun 0,1 % ke level 137,10 yen.

Updated at : Rabu, Januari 21, 2015

Selasa, Januari 20, 2015

Kebijakan Bank Sentral Swiss Dorong Emas Bergerak Naik

Bank Sentral Swiss secara mengejutkan menghapus nilai tukar franc terhadap euro, sehingga menyebabkan para investor beralih ke emas sebagai aset safe haven dari mata uang tersebut.

Aset di SPDR Gold Trust, meningkat 1.4% ke level 717.15 metrik ton pada 15 Januari lalu, angka tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak Agustus 2011 lalu. Sementara kontrak berjangka emas di New York mencatat reli tertinggi dalam lebih dari 6 bulan terakhir setelah para investor beralih ke aset safe haven ditengah melonjaknya volatilitas mata uang.

Harga emas telah mengalami kenaikan 6.8% sepanjang tahun 2015 ini setelah gejolak perekonomian di Eropa telah mendorong spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan menambah stimulus, sehingga hal itu menaikkan permintaan akan tempat lindung nilai. Sedangkan pekan ini Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2015 ini dan anjloknya harga minyak telah memicu kekhawatiran deflasi. Turunnya tingkat inflasi dan stagnannya perekonomian global diperkirakan akan mendorong Federal Reserve untuk menunda kenaikan suku bunga.

Updated at : Selasa, Januari 20, 2015

Polisi buru tersangka utama penembakan Charlie Hebdo


Kepolisian Prancis melancarkan operasi pencarian besar-besaran di bagian timur laut Paris untuk memburu tersangka utama penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo Rabu (07/01).
Pencarian dilakukan di sekitar area dekat dengan kota Villers-Cotterets yaitu tempat di mana dua orang dilaporkan merampok sebuah stasiun pengisian bahan bakar.
Sebuah desa di Longpont ditutup selama polisi melakukan pencarian dari rumah ke rumah untuk menemukan dua bersaudara Cherif dan Said Kouachi.
Prancis telah mengumumkan hari berkabung atas tewasnya 12 korban dalam serangan terhadap redaksi majalah di Paris.
Keterangan resmi pemerintah menyebutkan tidak ada bukti yang menunjukkan keterkaitan serangan terhadap Charlie Hebdo dengan penembakan seorang polisi wanita yang terjadi dihari berikutnya di Montrouge, bagian selatan di pinggiran Paris.
Patrick Pelloux, dokter dan kontributor Charlie Hebdo, menggambarkan lokasi serangan dan mengatakan "mereka tidak tewas dengan sia-sia".
Pria bersenjata, yang membawa sebuah senapan mesin dan sebuah pistol, melakukan serangan di Montrouge.
Charlie Hebdo merupakan majalah yang kerap memuat kartun satir. Pada 2011, kantor majalah itu sempat diserang karena kemarahan sejumlah Muslim atas kartun yang menampilkan Nabi Muhammad.
Polisi telah meningkatkan status keamanan tertinggi di Paris sampai ke wilayah bagian utara Picardy, selama polisi melakukan pencarian penyerang Charlie Hebdo bersama dengan unit khusus anti-teror.
Helikopter juga dikerahkan untuk melakukan pencarian dari udara di wilayah Aisne.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan 88.000 petugas polisi dan tentara telah diterjunkan ke seluruh Prancis sejak serangan terjadi.
Media Prancis melaporkan polisi telah ditarik dari Longpont setelah melakukan pencarian di daerah tersebut dan sekitarnya.

Updated at : Selasa, Januari 20, 2015

Jumat, Januari 16, 2015

Penurunan Swiss Franc Antarkan Yen Naik Terhadap Euro

Yen mencapai level 3 bulan tertingginya terhadap euro setelah Swiss National Bank mengguncang pasar dengan keputusannya untuk menghapus batas nilai tukar, sehingga menumbangkan pernyataan awal pekan ini yang dinyatakan sebagai pilar kebijakan.

Mata uang Jepang mencatat gain mingguan tertinggi sejak 1999 silam, hal tersebut menyusul euro yang turun sebesar 1.9% terhadap dolar pada Kamis lalu. Franc melonjak sebesar 38% terhadap dolar AS dan catat gain terhadap elbih dari 150 mata uang seperti yang dimonitor oleh Bloomberg. Volatilitas melonjak ke level 1 tahun tertingginya. SNB menetapkan suku bunga yang lebih rendah yang telah berada dibawah 0 sehingga mendorong permintaan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi.

Yen naik sebesar 0.3% ke level 134.71 per euro merupakan level tertinggi sejak 16 Oktober tahun lalu sebelum diperdagangakn pada level 135.01 pukul 9:27 pagi waktu Tokyo. Yen catat gain di hari ke-6 pada Kamis lalu dan merupakan reli tertinggi sejak September 2012 tahun lalu. Yen berada pada level 116.22 per dolar setelah sempat mencapai level 1 bulan tertingginya 115.90. Sedangkan euro melemah 0.2% ke level $1.1614.

Franc turun 1.7% ke level 99.24 per euro dari level kemarin, ketika mata uang tersebut melonjak sebesar 41% ke level 85.17 sen dan merupakan level tertinggi sejak 1999 silam. Mata uang Swiss itu turun 1.8% terhadap dolar AS ke level 85.46 sen. Swiss franc catat gain 21% ke level 83.92 sen di New York setelah sempat mencapai level 74.06 sen yang merupakan level tertinggi sejak Agustus 2011 lalu.

Kemarin Indeks volatilitas mata uang global dari JPMorgan Chase & Co. naik ke level 11.24 %, merupakan level tertinggi sejak Juni 2013 lalu dan naik dari level terendah tahun lalu sebesar 5.28%.

Updated at : Jumat, Januari 16, 2015

Murenbeeld: Harga emas naik pada tahun 2015

Salah satu komentator di pasar emas, Martin Murenbeeld - kepala ekonom dari Dundee Capital Markets - telah mengeluarkan prediksinya untuk harga logam kuning di tahun depan.
Prospek yang diberikan oleh Murenbeeld adalah bullish, meskipun pada setiap kenaikan harganya tersebut akan relatif moderat: Dari rata-rata harga di atas $ 1.200 untuk kuartal pertama tahun 2015, diprediksi akan naik menjadi $ 1.277 pada akhir tahun 2015 dan kembali di atas $ 1.300 pada kuartal kedua tahun 2016.
Selain itu, Murenbeeld memperkirakan bahwa pasar emas Å“pada akhirnya dapat berubah dan harganya bisa melesat naik lebih tinggi, seperti dikutip dari MiningMx:
"Kami lebih bullish daripada angka yang sebenarnya ditunjukan, yang angka ini dihasilkan sebagian dari penilaian bahwa tahun 2015 akan terlihat lebih banyak Å“percikan kembang api di pasar keuangan dan faktor geopolitik."
[..] Seperti diketahui bahwa krisis akan menghadirkan risiko ketidakpasatian yang hal itu tentu saja positif untuk prospek harga emas: memang sangat mungkin bahwa harga emas rata-rata untuk tahun 2015 akan lebih tinggi dari perkiraan (seperti yang terjadi pada tahun 2014) justru karena banyak krisis yang menjulang kepermukaan untuk tahun 2015 nanti. "
Emas mengalami awalan yang buruk untuk musim liburan ini dengan harga futures untuk bulan Februari turun 1,7% atau lebih dari $ 20 per ounce pada hari Senin lalu. Pada perdagangan sore di New York, satu ons emas bertukar tangan diharga $ 1,175.90, level yang terakhir kali terlihat pada lebih dari tiga minggu yang lalu.

Updated at : Jumat, Januari 16, 2015

Kamis, Januari 15, 2015

Emas Bertahan di Tengah Volatilitas Pasar Global

Emas bertahan di bawah level tertinggi 12-pekan seiring volatilitas di pasar global terus mendorong investor untuk memburu aset save haven, meskipun di sisi lain penurunan harga komoditas lainnya masih mengekang apresiasi harga logam mulia ini.
Komoditas dan saham merosot tajam pada hari Rabu setelah World Bank memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk tahun 2015 dan 2016, yang memicu kekhawatiran bahwa harga energi yang lebih murah tidak akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Investor juga mulai dicemaskan oleh ancaman deflasi.
Di pasar fisik Bullion, pembeli di Asia terlihat kembali berhati-hati setelah Emas gagal mempertahankan level tertinggi sesi sebelumnya.

Updated at : Kamis, Januari 15, 2015

Pelemahan Yen Dapat Mencapai 125

Nomura Holdings utarakan pelemahan yen akan berlanjut terlepas siapapun yang akan memenangkan pemilu Jepang 14 Desember mendatang. Institusi keuangan terkemuka di Jepang tersebut memperkirakan USDJPY dapat meraih 125 pada akhir tahun depan. Nomura menyatakan kontrasnya outlook kebijakan moneter Jepang dengan AS akan menjadi penggerak utama yen dan bukannya situasi politik Jepang. Nomura memprediksi Bank of Japan akan menambah stimulusnya tahun depan sedangkan Federal Reserve akan menaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah umumkan pemilu dini pada 14 Desember mendatang demi meningkatkan mandat dari rakyat Jepang untuk menjalankan kebijakan Abenomics.  Survei terakhir menunjukan koalisi pimpinan  Abe dapat memenangkan pemilu parlemen. Survei yang dilakukan oleh harian Nikkei, Asahi, Yomiuri, Sankei, dan Mainichi menunjukan partai LDP yang dipimpin Abe akan mendapatkan 300 dari 475 kursi yang diperebutkan. Sementara itu, partai Komeito -yang tergabung dalam koalisi pemerintahan Abe- diprediksi akan mempertahankan 31 kursi yang dimilikinya.  
"Pemilu memang menimbulkan ketidak-pastian terhadap outlook nilai tukar yen. Namun, hasilnya tidak akan merubah tren pelemahan yen," tulis laporan riset Nomura. Prediksi Nomura tersebut cukup sejalan dengan survei Bloomberg terakhir yang memperkirakan yen akan melemah hingga 124 terhadap dollar AS pada akhir tahun 2015.

Updated at : Kamis, Januari 15, 2015

Rabu, Januari 14, 2015

Bursa AS Ditutup Turun Pasca Berfluktuasi Ditengah Penurunan Minyak

Volatilitas menguat di pasar ekuitas AS karena Dow Jones Industrial Average menghapus reli sebesar 282 poin dan turun sebesar143 poin, kemudian melemah lagi di menit akhir perdagangan sehingga ditutup ke level terendahnya.
Saham AS berayun antara keuntungan dan penuruan karena harga minyak berfluktuasi mendekati level terendah dalam lima tahun terakhir, sementara tembaga turun. Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 % ke level 2,023 pukul 4 sore di New York, setelah sebelumnya naik sebesar 1,4 % dan kemudian turun 1 %. Indeks tersebut telah turun 1,6 % selama dua hari terakhir.
Indeks Dow Average turun 26,78 poin, atau 0,2 %, ke level 17,614.06.
Indeks S&P 500 bergerak sebesar 48 poin dari level tertingginya hari ini, merupakan intraday terbesar sejak berayun pada 15 Oktober lalu, ketika Indeks acuan menghapus hampir semua penurunan sebesar 3 %.
Indeks turun sebesar 0,8 persen kemarin karena aksi jual yang berlanjut terhadap minyak mentah yang menarik turun saham energi. Indeks tersebut telah turun sebesar 3,3 % sejak rekor tertingginya pada bulan Desember kemarin karena penurunan harga minyak ke level terendah sejak April 2009 lalu.
Minyak naik 0,8 % pada perdagangan elektronik pukul 15:50 sore di New York, setelah turun 0,4 % selama perdagangan reguler berlangsung.

Updated at : Rabu, Januari 14, 2015

Bursa Saham Jepang Dibuka Pada Zona Merah Seiring Penguatan Yen

Bursa Saham Jepang melemah pada hari ke-2 akibat yen diperdagangkan mendekati level 4 pekan tertingginya terhadap dolar.

Indeks Topix melemah 0.6% ke level 1,365.67 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo, dengan semua 33 saham grup industri melemah. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average menurun 0.8% ke level 16,956.80. Sedangkan yen naik 0.1% ke level 117.81 per dolar dengan naik pada hari ke-4 setelah kemarin sempat mencapai level tertingginya sejak 17 Desember lalu. Di lain pihak Bursa Saham AS berayun diantara gain dan loss ditengah melonjaknya volatilitas setelah minyak mentah berfluktuasi dengan mendekati level terendah dalam 5 tahun terakhir.

Kemarin minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun di bawah level $45 per barel untuk pertama kalinya sejak April 2009 silam ditengah spekulasi bahwa rilis data hari ini akan menunjukkan pasokan minyak mentah AS akan naik, sehingga memicu kekhawatiran terkait pasokan minyak global yang terus melimpah. Sementara tembaga turun ke level harga terendah sejak 2009 lalu.

Bursa Saham AS berayun setelah musim rilis pendapatan perusahaan kuartal ke-4 dimulai dengan para analis memangkas estimasi laba pada perusahaan yang sahamnya terdaftar di Indeks Standard & Poor 500 terkait penurunan harga minyak.

Updated at : Rabu, Januari 14, 2015

Rabu, Januari 07, 2015

Yen Kembali Perkasa Di Tengah Kejatuhan Minyak Dan Gejolak Yunani

Yen menguat terhadap sebagian besar mata uang utama untuk hari kedua setelah kemerosotan harga minyak telah memicu penurunan di dalam bursa saham global, itu telah memicu permintaan untuk aset haven Jepang.
Yen naik ke level tertinggi dalam hampir dua bulan terhadap euro di tengah kecemasan investor bahwa yunani mungkin akan meninggalkan kawasan Euro dan pada spekulasi bahwa European Central Bank telah bergerak semakin dekat untuk pembelian obligasi pemerintah dalam skala besar. Indeks dollar kemarin mencapai level terkuat dalam sembilan tahun dengan Federal Reserve yang bergerak semakin dekat untuk naikan suku bunga. Volatilitas mata uang melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari setahun.
"Minyak yang terus turun dan kondisi politik di Yunani adalah hal yang mencemaskan pasar pada saat ini," kata Etsuko Yamashita, kepala ekonom di Sumitomo Mitsui Banking Corp di New York. "Ada tekanan secara luas pada bursa saham untuk turun, dan aksi hinda resiko telah memicu kenaikan permintaan untuk yen."
Mata uang Jepang menguat sebesar 0.2% menjadi 119.30 per dollar pada pukul 08.43 wib, setelah kemarin naik sebesar 0.7%. Yen menguat sebesar 0.2% menjadi 142.45 per euro setelah sebelumnya mencapai 142.28, itu adalah level tertinggi sejak 10 November.

Updated at : Rabu, Januari 07, 2015

Aktivitas Bisnis Melambat, Euro Kembali Melemah

Setelah sempat rebound terhadap dolar pada perdagangan sesi Asia hari ini, euro kini berbalik melemah pada sesi Eropa. Laju kenaikan aktivitas bisnis zona euro yang lebih rendah dari ekspektasi memberikan tekanan bagi mata uang 19 negara tersebut.
Markit melaporkan data final indeks aktivitas bisnis komposit, gabungan antara aktivitas manufaktur dan jasa, naik menjadi 51,4 di bulan Desember dari bulan sebelumnya 51,1. Namun angka indeks di bulan Desember tersebut lebih rendah dari rilis awal sebesar 51,7 dan estimasi ekonom yang memperkirakan tetap sebesar 51,7.
Gejolak politik di Yunani juga memberikan sentimen negatif, Yunani dikatakan oleh PM Antonio Samaras mungkin akan keluar dari zona euro jika partai Syriza memenangkan pemilu pada akhir Januari mendatang.
Selain itu fokus pelaku pasar juga tertuju pada data inflasi zona euro yang akan dirilis besok, setelah Jerman yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di kawasan tersebut mencatat inflasi 0% di bulan Desember dari bulan sebelumnya, sementara inflasi tahunan 0,2% lebih rendah dari estimasi ekonom sebesar 0,3%. Inflasi tahunan zona euro diperkirakan akan stagnan atau 0% di bulan Desember, sehingga berpotensi memberikan tekanan bagi European Central Bank untuk segera meluncurkan program quantitative easing guna menangkal risiko deflasi.

Updated at : Rabu, Januari 07, 2015

Selasa, Januari 06, 2015

Penurunan Harga Emas Akan Terus Berlanjut Diikuti Minyak

Penurunan tajam dalam harga minyak mentah selama bulan lalu menbawa tekanan pada harga emas, karena harga kedua komoditas tersebut telah saling berhubungan selama 100 tahun terakhir.
Namun, harga minyak mentah harus rendah untuk jangka waktu yang panjang untuk ini menjadi kenyataan.
Tren historis selama 50 tahun terakhir cukup membuktikan bahwa minyak mentah dan emas bergerak ke arah yang sama untuk jangka menengah. Periode berkelanjutan kenaikan harga minyak mentah telah bertepatan dengan banteng berjalan besar dalam emas. Sebaliknya juga telah secara luas benar.
Oleh karena itu, jika sejarah berulang, emas menuju ke level lebih rendah selama beberapa tahun ke depan. Sementara ada perbedaan kecil antara saat harga puncak masing-masing,
Dalam 10 tahun terakhir kita telah melihat harga minyak mentah melonjak dari level $ 25 per barel pada tahun 2002 menjadi lebih dari level $ 135 pada tahun 2008 dan kemudian mempertahankan lebih dari level $ 110 selama 5 tahun ke depan. Selama periode ini, harga emas naik dari hampir $ 350 per troy ons Ke puncaknya hampir di level $ 1.900 per ons. Kedua komoditas naik hampir lima kali selama periode 10-tahun terakhir.
Seperti link antara minyak mentah dan emas telah terlihat di masa lalu juga. Di tahun tujuh puluhan ketika negara-negara pengekspor minyak bumi pertama kali, OPEC, dunia melihat krisis minyak pertama. Pada saat itu harga minyak mentah naik dari terendah $ 6-7 per barel di awal tahun tujuh puluhan hingga puncaknya sekitar $ 40 per barel pada tahun 1980.
Selama periode ini, harga emas naik dari hampir $ 150 per ons. untuk lebih dari $ 900 per ons. Kedua komoditas naik kelipatan 5-6 kali selama periode ini kira-kira 10 tahun.
Sebaliknya, harga minyak mentah turun dari puncaknya sebesar $ 40 per barel untuk sekitar $ 15 per barel pada tahun 1997 selama krisis keuangan Asia, hampir jatuh ke setengah dalam periode tersebut. Emas juga turun tajam selama periode 15-tahun ini menjadi sekitar $ 300 per ons.
Dua hal yang penting. Pertama, adanya persamaan arah gerakan jangka panjang mereka. Kedua, tren tersebut jangka panjang berlangsung selama 10-15 tahun.
Namun, kita harus mencatat bahwa dalam konteks perekonomian yang lebih global saat ini, siklus ekonomi telah menjadi jauh lebih pendek dan lebih stabil berkat peningkatan intervensi bank sentral. Oleh karena itu, perkiraan saya sendiri adalah bahwa saat ini siklus penurunan dalam minyak dan emas mungkin tidak berlangsung lebih dari empat sampai lima tahun.
Ada juga indikator lain yang menunjukkan hubungan antara minyak mentah dan emas. Ada emas terhadap minyak mentah. Ini berfluktuasi dalam 50 tahun terakhir, tetapi umumnya beralih ke rata-rata dalam jangka menengah dan jangka panjang. Sementara rasio telah berfluktuasi antara 30 dan 6 pada ekstrem, rata-rata sudah lebih dekat ke 15 dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, jika kita menganggap bahwa saat ini harga minyak mentah masih dekat dengan $ 60 per barel, harga emas akan jatuh di bawah $ 1000 . Hampir 20% di bawah harga pasar saat ini.
Oleh karena itu, dalam perkiraan saya, tahun 2015 akan ditandai dengan berkelanjutan penurunan harga pada minyak mentah dan harga emas jatuh sekitar 20%. Namun, penurunan di India mungkin agak diredam karena depresiasi rupee. Pada saat yang sama, pemerintah dapat mengurangi bea masuk pada terkadang pada emas di tahun depan.
Singkatnya, saya percaya bahwa harga emas menuju lebih rendah dalam jangka menengah dan investor bisa menunggu beberapa waktu lagi sebelum berinvestasi di logam kuning tersebut.

Updated at : Selasa, Januari 06, 2015

S&P 500 Menuju 4-Hari Penurunan Seiring Pelemahan Saham Energi

Saham AS catat penurunan, sehingga mengirimkan Indeks 500 Standard & Poor menuju empat hari penurunan pertama dalam 13 bulan terakhir, karena melemahnya saham energi meluas ke seluruh pasar.
Semua dari 10 kelompok utama dalam S&P 500 turun, dengan mayoritas perusahaan energi turun sebesar 4,2 %, merupakan level tertingginya sejak November lalu. Sementara saham Exxon Mobil Corp turun 3 % dan Chevron Corp. melemah 4 %. Sedangkan Transocean Ltd turun 8,4 %. Caterpillar Inc melemah 4,5 %.
Indeks S&P 500 turun 1,6 % ke level 2,024.65 pukul 12:40 siang di New York, sehingga turun di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya sejak 17 Desember lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 295,78 poin, atau 1,7 %, ke level 17,537.21. Sementara perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 16 % di atas RSI 30-hari untuk hari ini.
Indeks S&P 500 turun 1,5 % pekan lalu, ditutup sebesar 1,6 % mencapai level tertinggi 29 Desember lalu, karena para pedagang menjual saham yang naik pada 2014 lalu setelah tiga tahun sebelumnya menambah nilai-nilai ekuitas sebesar $ 94 triliun. Indeks acuan mencatat penurunan pada awal Desember sejak 2007, sehingga memangkas kenaikan tahunan sebesar 11 %.

Updated at : Selasa, Januari 06, 2015

Senin, Januari 05, 2015

Euro lanjutkan Penurunan Sementara Jepang, Indeks Berjangka AS Tergelincir

Euro merosot hampir ke level terendahnya dalam sembilan tahun terakhir terhadap dolar di tengah spekulasi para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (BOE) yang akan melakukan program terpadu pembelian obligasi pemerintah untuk menghidupkan pertumbuhan. Indeks berjangka Jepang dan AS jatuh dengan perdagangan lantai bursa Tokyo kembali dibuka pasca liburan, sementara minyak dan emas turun.
Mata uang 18-negara (Euro) merosot sebesar 0,5 persen ke level $1,1948 pukul 08:51 pagi di Tokyo, menyentuh level $1,1864, level terlemah sejak Maret 2006 lalu. Pound Inggris dan Swiss franc tergelincir bersama dengan mata uang Australia dan Selandia Baru. Indeks Nikkei 225 Stock Average berjangka turun sebesar 0,5 persen di pre-market Osaka seiring kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,2 persen. Minyak turun untuk hari ketiga berturut-turut seiring dengan emas dan tembaga berjangka yang juga mengalami penurunan.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada jumat kemarin bahwa ia tidak bisa mengecualikan risiko deflasi di kawasan euro, yang dapat memicu aksi jual euro di tengah prospek dia akan memulai pelonggaran kuantitatif skala besar. Jerman akan melaporkan laju inflasi yang diproyeksikan melambat hari ini. Pasar finansial dari China ke Thailand akan memulai perdagangan untuk tahun baru, dengan indeks manufaktur di Jepang, Taiwan dan Vietnam akan dirilis pagi ini. Minyak mentah AS turun sebesar 46 persen pada tahun 2014, tahun terburuk sejak 2008 lalu.

Updated at : Senin, Januari 05, 2015

Saham Eropa Ditutup Melemah Pasca Catat Gain Terkecil Sejak 1992

Saham Eropa turun pada hari pertama perdagangan tahun ini setelah menghentikan kenaikan tahunan terkecil sejak tahun 1992.
Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,4 % ke level 341,33 pada penutupan perdagangan, memangkas penurunan sebelumnya sebesar 0,7 %. Indeks tersebut sebelumnya naik 0,6 % sebelumnya turun seiring manufaktur zona euro memperpanjang penurunan pada bulan Desember sesuai dari perkiraan. Jumlah saham di perusahaan yang ditransaksikan pada Indeks Stoxx 600 yang terdaftar adalah 36 % lebih rendah dari rata-rata 30 hari terakhir, menurut data yang disurvei oleh Bloomberg. Pasar perdagangan Swiss ditutup untuk liburan.
Perkiraan strategi uang muka saham Eropa sampai akhir tahun 2015 di tengah spekulasi bahwa Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan meningkatkan langkah-langkah untuk menopang perekonomian daerah. Draghi mengatakan kepada surat kabar Jerman Handelsblatt bahwa ia tidak bisa mengalihkan risiko deflasi di zona euro, menunjukkan bahwa kemungkinan pelonggaran kuantitatif skala besar meningkat.
Saham perusahaan energi naik 0,1 % hari ini setelah tahun lalu anjlok 15 %, sebagian besar di antara 19 kelompok industri dalam Indeks Stoxx 600.

Updated at : Senin, Januari 05, 2015

Bursa Saham AS Dibuka Menguat 0.6% Jelang Rilis Data Manufaktur

Bursa Saham AS menguat, mengantarkan Indeks Standard & Poor 500 melonjak ke level tertingginya sepanjang sejarah dan memperpanjang reli bullish sebesar 200%.

Indeks S&P 500 menguat 0.6% ke level 2,070.49 pukul 9:33 pagi waktu New York. Indeks  Dow Jones Industrial Average catat gain 95.20 poin atau 0.5% ke level 17,918.27.

Indeks S&P 500 melemah pada 2 hari terakhir 2014 lalu, mencatat penurunan bulanan sebesar 0.4% yang merupakan penurunan bulan Desember sejak 2007 silam. Hal tersebut memangkas kenaikan tahunan ke-3 secara berturut-turut sebesar 11%.

Bulan lalu Indeks S&P 500, Dow dan Russell 2000 menguat pada rekornya, sementara Indeks Nasdaq Composite mencapai level tertingginya sejak Maret 2000 silam. Pada 29 Desember lalu Indeks S&P 500 ditutup pada level tertingginya sepanjang sejarah yang ke 53 kali dalam setahun terakhir dan pekan lalu Dow Jones catat level 18,000.

Para ekonom memperkirakan rilis data hari ini menunjukkan indeks manufaktur dari ISM (Institute for Supply Management) tergelincir di Desember ini.

Updated at : Senin, Januari 05, 2015