Euro
merosot hampir ke level terendahnya dalam sembilan tahun terakhir
terhadap dolar di tengah spekulasi para pembuat kebijakan Bank Sentral
Eropa (BOE) yang akan melakukan program terpadu pembelian obligasi
pemerintah untuk menghidupkan pertumbuhan. Indeks berjangka Jepang dan
AS jatuh dengan perdagangan lantai bursa Tokyo kembali dibuka pasca
liburan, sementara minyak dan emas turun.
Mata
uang 18-negara (Euro) merosot sebesar 0,5 persen ke level $1,1948 pukul
08:51 pagi di Tokyo, menyentuh level $1,1864, level terlemah sejak
Maret 2006 lalu. Pound Inggris dan Swiss franc tergelincir bersama
dengan mata uang Australia dan Selandia Baru. Indeks Nikkei 225 Stock
Average berjangka turun sebesar 0,5 persen di pre-market Osaka seiring
kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,2 persen.
Minyak turun untuk hari ketiga berturut-turut seiring dengan emas dan
tembaga berjangka yang juga mengalami penurunan.
Presiden
Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan dalam sebuah wawancara yang
diterbitkan pada jumat kemarin bahwa ia tidak bisa mengecualikan risiko
deflasi di kawasan euro, yang dapat memicu aksi jual euro di tengah
prospek dia akan memulai pelonggaran kuantitatif skala besar. Jerman
akan melaporkan laju inflasi yang diproyeksikan melambat hari ini. Pasar
finansial dari China ke Thailand akan memulai perdagangan untuk tahun
baru, dengan indeks manufaktur di Jepang, Taiwan dan Vietnam akan
dirilis pagi ini. Minyak mentah AS turun sebesar 46 persen pada tahun
2014, tahun terburuk sejak 2008 lalu.
0 komentar:
Posting Komentar