Selasa, November 26, 2013

Personel Sinopec ditahan pasca ledakan pipa mematikan

china
EquityWorld Futures: Bloomberg, (26/11) - Otoritas China telah menangkap tujuh orang dari China Petroleum & Chemical Corp (Sinopec), refiner terbesar di negara itu setelah mededaknya pipa di kilang minyak yang setidaknya telah menewaskan 55 orang.

Personil dari Sinopec dan dua orang dari zona pengembangan ekonomi di kawasan timur kota Qingdao China ditahan oleh polisi, pemerintah kota kabupaten Huangdao kemarin mengatakan melalui microblog resminya.

Ledakan dan kebocoran minyak mentah pada 22 November lalu merupakan kejadian yang mematikan setidaknya sejak 2005, menambah daftar korban dari kecelakaan industri yang membangun tekanan untuk standar keamanan dan manajemen yang lebih baik. Ini memberikan sorotan kepada manajemen perusahaan energi milik negara setelah pemerintah berjanji pada bulan ini untuk memungkinkan lebih banyak investasi swasta sebagai bagian dari reformasi terbesar sejak tahun 1990-an.

'Seseorang harus bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi,' kata Laban Yu, analis dari Jefferies Group LLC di Hong Kong. 'Eksekutif Sinopec hanya bisa dijerat dengan hukuman ringan jika penyelidikan menyimpulkan bahwa pemerintah daerah juga ikut bertanggung jawab atas kecelakaan itu.'

Saham Sinopec turun 1,3 persen menjadi HK$6,74 di perdagangan Hong Kong pada pukul 09:54 waktu setempat. Di Shanghai, saham tersebut turun 1,4 persen menjadi 4,78 yuan.

Minggu lalu ledakan di bagian pipa yang tertanam di bawah jalan-jalan kota Qingdao terkena masalah berat terkait kesalahan manusia dan 'kelalaian tugas yang sangat serius,' kata kantor berita resmi Xinhua melaporkan kemarin, mengutip Yang Dongliang, kepala tim investigasi kecelakaan. Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa kecelakaan tersebut harus cepat dilacak dan siapa yang tanggung jawab harus cepat ditetapkan, China Central Television melaporkan pada 24 November lalu.

Insiden ini menyebabkan penghentian listrik dan air di daerah-daerah di dekatnya, dengan sekitar 18.000 orang mengungsi, kata pemerintah Qingdao. Kapal-kapal nelayan digunakan untuk membersihkan kebocoran minyak yang tersebar di 3.000 meter persegi teluk Jiaozhou dan Laut Kuning, Kantor Informasi Pemerintah Kota Qingdao mengatakan pada microblog-nya pada 22 November lalu.

Updated at : Selasa, November 26, 2013

0 komentar:

Posting Komentar