Selasa, Mei 10, 2022

PT Equityworld Futures | Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2022 di Kisaran 4,5%-5%


equityworld - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perbaikan ekonomi Indonesia terus berlanjut seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah peningkatan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. Hal tersebut tercermin pada pertumbuhan ekonomi triwulan I 2022 yang mencapai 5,01% (yoy), atau menurun dari capaian triwulan sebelumnya 5,02% (yoy).

Josua Pardede, Chief Economist PT. Bank Permata Tbk melihat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 diperkirakan akan ditopang utamanya oleh konsumsi rumah tangga yang meningkat dimana faktor musiman yakni bulan Ramadhan dan Idul Fitri diperkirakan akan jadi pendorong peningkatan belanja masyarakat dan apalagi dengan peningkatan jumlah masyarakat yang mudik pada tahun ini.

Perkiraan peningkatan konsumsi masyarakat tersebut juga terindikasi dari peningkatan mobilitas masyarakat dimana pemerintah yang dapat mengendalikan kasus COVID-19 sehingga tidak ada pengetatan PPKM.

"Mobilitas yang meningkat serta dipengaruhi oleh pent up demand (konsumsi yang tertahan) selama dua tahun terakhir ini diperkirakan akan menjadi penopang konsumsi pada kuartal II-2022. Konsumsi masyarakat yang akan cenderung meningkat pada kuartal II-2022 juga didorong oleh pemberian THR," jelas Josua kepada Investing, Senin (10/5).

Konsumsi makanan dan minuman serta transportasi juga cenderung meningkat bertepatan dengan aktivitas mudik yang pada umumnya mendorong peningkatan perputaran uang pada perekonomian.

Lebih lanjut, terkait dengan dampak kenaikan tarif PPn, kenaikan harga komoditas pangan dan harga BBM non-subsidi yang terjadi pada kuartal II-2022, diperkirakan dampaknya relatif terbatas mengingat kenaikan beberapa harga komoditas pangan diperkirakan akan cenderung temporer/sementara karena faktor musiman.

Ia menambahkan pemerintah juga terus berupaya menstabilkan kembali harga minyak goreng dengan kebijakan pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng/CPO dan serta menyalurkan BLT minyak goreng bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Jadi secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 diperkirakan berkisar 4,5%-5%, dengan mempertimbangkan high base effect pada kuartal II-2021 dimana pertumbuhan ekonomi tercatat 7,07%," jelas Josua.

Josua menilai kedepannya, pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut tahun 2022 ini. Sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, pemulihan investasi serta kinerja ekspor yang solid ditopang oleh peningkatan harga komoditas global.

Meskipun demikian, beberapa risiko global yang akan mempengaruhi pemulihan ekonomi nasional antara lain risiko geopolitik, perlambatan ekonomi Tiongkok serta peningkatan inflasi global yang mendorong pengetatan kebijakan moneter global.

Perbaikan Ekonomi Indonesia Berlanjut

Sebelumnya Kepala Departemen Komunikasi, Direktur Eksekutif Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan kinerja positif ini didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan tetap terjaganya kinerja ekspor. Perbaikan ekonomi nasional terjadi pada mayoritas lapangan usaha serta seluruh wilayah.

"Ke depan, perbaikan ekonomi domestik diprakirakan akan terus berlanjut hingga mencapai 4,5-5,3% untuk keseluruhan tahun 2022, didukung oleh akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi yang semakin luas, serta stimulus kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait lainnya," jelas Erwin dalam keterangan resminya, Senin (9/5).

Dari sisi pengeluaran, pemulihan ekonomi pada triwulan I 2022 terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,34% (yoy), jauh lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,55% (yoy). Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang lebih longgar pada triwulan I 2022 dan berlanjutnya akselerasi vaksinasi. Investasi tumbuh sebesar 4,09% (yoy), terutama ditopang oleh investasi nonbangunan, di tengah pertumbuhan investasi bangunan yang tetap terjaga.

Sementara itu, konsumsi Pemerintah terkontraksi 7,74% (yoy) sejalan dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya belanja barang dan bantuan sosial khususnya untuk penanganan Covid-19 dan mitigasi dampaknya terhadap masyarakat. Kinerja ekspor tercatat tetap baik, tumbuh 16,22% (yoy), ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang masih kuat di tengah masih terbatasnya dampak ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. Adapun impor pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar 15,03% (yoy) sejalan kinerja ekspor yang tetap baik dan permintaan domestik yang meningkat.

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), hampir seluruh LU pada triwulan I 2022 menunjukkan pertumbuhan positif. Perbaikan kinerja LU terutama didorong oleh beberapa LU, seperti Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan, seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat yang terjadi di seluruh wilayah. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang positif terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Sumatera, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan.

Sumber : Investing

PT Equityworld Futures 

Updated at : Selasa, Mei 10, 2022

0 komentar:

Posting Komentar