equityworld - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (08/4), IHSG ditutup menguat 83,46 poin (+1,17%) ke level 7.210,84.
IHSG berhasil menguat didorong optimisme pemulihan ekonomi nasional, sejalan dengan outlook PDB Indonesia, dari ADB, IMF dan World Bank yang memperkirakan PDB dapat mencapai +5% di 2022 dan tumbuh di kisaran +5,2% pada 2023.
Di saat yang sama, rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Mar-22) mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Tercermin dari IKK (Mar-22) sebesar 111,0 atau tetap berada pada area optimis (indeks > 100).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat 1,87% dengan net foreign buy sebesar Rp4,05 triliun.
Sementara itu, Wall Street diperdagangan akhir pekan lalu (08/4), ditutup cenderung tertekan di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi seiring inflasi yang tidak terkendali dan kebijakan pengetatan moneter yang agresif.
Penurunan paling menonjol pada saham dengan pertumbuhan tinggi karena prospek suku bunga yang lebih tinggi mengancam untuk melemahkan penilaian perusahaan teknologi pada khususnya.
Menambah pandangan suram adalah meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia. AS dan Uni Eropa telah mengumumkan sanksi baru terhadap Moskow, termasuk embargo impor batu bara Rusia.
DJIA (+0,40%), S&P 500 (-0,27%), dan Nasdaq (-1,34%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan berpeluang terjadi profit taking pasca membuat all time high. Pelaku pasar hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Penjualan Eceran Indonesia (Feb-22),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (11/4/2022).
Sumber : Pasardana, Investing
0 komentar:
Posting Komentar