Selasa, Januari 18, 2022

PT. Equity World Futures | Dolar AS Melemah, Yen Bereaksi terhadap Keputusan Kebijakan Bank of Japan


 equity world - Dolar Amerika Serikat bergerak melemah pada Selasa (18/01) pagi di Asia, sementara keputusan kebijakan terbaru Bank of Japan mendikte pergerakan yen.

Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya turun tipis 0,08% menjadi 95,127 pada pukul 10:08 PM ET (3:08 AM GMT).

Pasangan USD/JPY naik tipis 0,12% ke 114,73. Rupiah turun 0,09% ke 14.327,5 per dolar AS pukul 10.43 WIB.

Pasangan AUD/USD naik 0,17% menjadi 0,7222 dan NZD/USD naik tipis 0,14% menjadi 0,6806.

Pasangan USD/CNY turun tipis 0,11% menjadi 6,3410 sedangkan pasangan GBP/USD naik tipis 0,11% menjadi 1,3659.

Bank of Japan mengumumkan keputusan kebijakan sebelumnya, dengan tingkat suku bunga diperkirakan akan tetap stabil sebesar –0,10%.

Pelemahan dolar terjadi meskipun ada kenaikan terus-menerus imbal hasil Treasury AS. Imbal hasil tenor dua tahun naik di atas 1% untuk pertama kalinya sejak Februari 2020 saat sesi Asia dibuka dan perdagangan dilanjutkan setelah hari libur di AS. Imbal hasil tenor lima tahun naik 3,6 bps menjadi 1,5960%, tingkat tertinggi sejak Januari 2020.

Imbal hasil telah berada dalam tren naik pada tahun 2022, dan investor mengharapkan Federal Reserve AS akan segera memulai kenaikan suku bunga pada bulan Maret.

"Teka-teki yang dihadapi semua orang yakni apakah dolar adalah pembelian yang relatif terhadap imbal hasil, atau ada banyak berita yang mendukung dolar," kata Kepala Strategi FX National Australia Bank (OTC:NABZY) Ray Attrill mengatakan kepada Reuters.

Teori anomali itu termasuk investor bereaksi lebih awal terhadap fakta bahwa dolar secara historis mencapai puncaknya saat waktu Fed menaikkan suku bunga, atau diperdagangkan untuk mengantisipasi lonjakan pertumbuhan ekonomi global, tambahnya. Namun, Attrill tidak yakin dengan kedua argumen tersebut.

Sementara itu, ekspektasi bahwa Bank of England akan menaikkan suku bunganya sendiri memberi dorongan pada pound. Setiap kelemahan dalam mata uang saat Perdana Menteri Boris Johnson menghadapi seruan untuk mengundurkan diri akan teratasi, menurut analis ING.

Meskipun tidak ada data ekonomi utama dari zona euro sepanjang minggu ini, investor melihat pidato dari Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde dan rekan-rekannya, serta risalah dari pertemuan kebijakan bank sentral Desember yang akan dirilis pada hari Kamis.

Dalam cryptocurrency, Bitcoin diperdagangkan di $42.353, melanjutkan tren penurunan sejak mencapai rekor tertinggi $69.000 pada November 2021.

 Sumber : Investing

 PT. Equity World Futures

Updated at : Selasa, Januari 18, 2022

0 komentar:

Posting Komentar