Senin, Juni 21, 2021

Dolar AS Terus Bergerak Naik, Fokus Beralih ke Testimoni Powell di Kongres | Equityworld



Equityworld
- Dolar Amerika Serikat terus bergerak naik pada Senin (21/06) petang, mempertahankan nada positif yang dihasilkan pekan lalu oleh sikap hawkish Federal Reserve, yang mempercepat jadwal kenaikan suku bunga.

Pada pukul 14.28 WIB, indeks dolar AS kian menguat 0,11% ke 92,315 menurut data Investing.com setelah naik 1,9% minggu lalu. Itu adalah kenaikan mingguan terbesar sejak Maret 2020.

USD/JPY melemah 0,19% ke 109,99, EUR/USD naik tipis 0,02% di 1,1862 dan AUD/USD naik 0,13% ke 0,7487. Dari Indonesia, rupiah makin beranjak turun 0,45% di 14.435,0 per dolar AS hingga pukul 14.41 WIB.

Katalis untuk pergerakan dolar yang lebih tinggi ini adalah kebijakan anggota Federal Reserve AS, bank sentral negara itu, bereaksi minggu lalu terhadap data ekonomi yang kuat, dan terutama lonjakan inflasi.

Mayoritas anggota FOMC memperkirakan dua kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2023, setahun lebih awal dari yang diharapkan tetapi, kemungkinan yang lebih penting, tujuh dari 18 anggota merasa bahwa kenaikan pertama dapat terjadi pada awal tahun depan.

“Saya menempatkannya mulai pada akhir 2022,” Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan pada hari Jumat selama wawancara TV di CNBC, mengacu pada kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS.

Selain itu, Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah memulai pembicaraan untuk menghentikan program pembelian obligasi besar-besaran bank.

Berita ini mendorong imbal hasil jangka pendek beranjak lebih tinggi, tetapi suku bunga jangka panjang telah jatuh karena trader mengecilkan risiko inflasi AS jangka panjang lantaran Federal Reserve yang lebih aktif.

Pukul imbal hasil acuan obligasi AS tenor 10 tahun jatuh 1,87% ke 1,423 pukul 14.29 WIB dan sempat menyentuh level terendah sejak awal Maret tahun ini, sedangkan yield tenor 2 tahun menghasilkan 0,27%, level tertinggi sejak Maret 2020.

Perhatian sekarang akan beralih kepada komentar dari beberapa pembicara Fed minggu ini, dan penampilan Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS pada hari Selasa khususnya.

“Mari kita lihat apakah The Fed siap untuk mengadopsi bahasa baru tentang tapering. Apakah pandangan untuk menyatu di sekitar pengurangan sebenarnya dimulai pada bulan September – bukan Desember – dolar dapat reli lebih lanjut,” sebut analis di ING dalam catatan.

Adapun, GBP/USD naik 0,12% di 1,3825 pukul 14.44 WIB meski dibayangi pertumbuhan cepat varian baru Covid-19 dan penundaan pembukaan kembali penuh negara itu terus membebani.

Selain itu, ada beberapa kabar baik pada Jumat malam setempat silam. Fitch Ratings meningkatkan prospek utang negara Inggris menjadi stabil dari negatif dan mengatakan ekonomi negara telah terbukti lebih tangguh dari yang diharapkan.

Fokus juga beralih kepada pertemuan Bank of England (BOE) pada hari Kamis, yang terakhir untuk Kepala Ekonom Andy Haldane.

Kala bank sentral itu diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya, inflasi di Inggris naik di atas target 2% pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam dua tahun dan ini dapat dimanfaatkan Haldane mengingat sikapnya yang lebih hawkish dalam mengurangi langkah-langkah stimulus.

Sumber : Investing
Equity World

Updated at : Senin, Juni 21, 2021

0 komentar:

Posting Komentar