Emas pangkas kenaikan mingguan terbesar dalam empat bulan terakhir karena penguatan dolar dari penurunan tiga hari terakhir.
Bullion
untuk pengiriman segera tergelincir 0,5 persen ke level $1,215.06 per
ons pukul 07:40 pagi di New York, menurut harga generik Bloomberg.
Indeks Bloomberg Dollar Spot menguat 0,4 persen terkait spekulasi bahwa
penurunan baru-baru ini telah berlebihan.
Investor
tengah meneliti data ekonomi AS untuk indikasi kapan bank sentral akan
menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006 lalu. Laporan yang
dirilis pekan ini menunjukkan penjualan ritel stagnan pada bulan April
dan harga produsen turun, sementara klaim tunjangan pengangguran turun
ke level terendah dalam 15-tahun terakhir. Suku bunga yang lebih tinggi
memangkas daya tarik emas, yang umumnya menawarkan keuntungan hanya
melalui kenaikan harga.
Emas ini telah naik sebesar 2,4 persen pekan ini, terbesar sejak periode 16 Januari.
Emas untuk pengiriman Juni turun sebesar 0,9 persen ke level $1,214.60 di Comex di New York.
Impor
emas oleh India, konsumen terbesar kedua di dunia, melebihi 100 metrik
ton untuk bulan kedua pada bulan April lalu seiring pelonggaran
pembatasan oleh pemerintah India mendorong permintaan emas dari kalung
ke gelang dan cincin. Pengiriman emas mencapai 111 ton bulan lalu dan
sekitar 60 ton sejauh bulan Mei, Sekretaris Pendapatan Shaktikanta Das
mengatakan dalam sebuah wawancara di New Delhi pada hari ini.
Kepemilikan emas ETF turun 4,5 metrik ton menjadi 1,612.7 ton, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg pada Kamis.
Perak
untuk pengiriman Juni turun sebesar 0,5 persen ke level $17,38 per ons.
Logam ini mengupas keuntungan mingguan menjadi 5,7 persen, masih
terbesar sejak Maret lalu.
Platinum
untuk bulan Juli turun sebesar 0,7 persen ke level $1,154.50 per ons.
Palladium untuk Juni naik sebesar 0,7 persen menjadi $ 785 per ons.
0 komentar:
Posting Komentar