Sumber berita: www.tribunnews.com
PT EquityWorld Futures: Kalangan dokter dan ilmuwan kesehatan mendesak badan kesehatan dunia WHO untuk segera mengatur penjualan produk rokok elektronik, yang saat ini mengalami booming di pasaran.
PT EquityWorld Futures: Kalangan dokter dan ilmuwan kesehatan mendesak badan kesehatan dunia WHO untuk segera mengatur penjualan produk rokok elektronik, yang saat ini mengalami booming di pasaran.
Sebuah penelitian di Amerika
Serikat menemukan setidaknya lebih dari 500 merek rokok elektronik saat
ini beredar di pasaran dengan pertumbuhan sekitar 10 merek perbulan.
Produk-produk ini di pasarkan secara online.
Disebutkan, pada
Januari 2014 lalu, merek rokok elektronik telah mencapai 466 jenis,
dengan websitenya masing-masing, yang menawarkan 7.764 aroma berbeda.
Rokok
elektrobik atau e-cigarettes merupakan rokok yang dilengkapi dengan
baterai, yang memanaskan zat yang biasa merupakan propylene glycol,
sehingga muncul aroma tertentu. Zat-zat ini biasanya mengandung nikotin
dan bahan perasa.
Para pendukung produk ini mengatakan
e-cigarettes tersebut bisa membantu mereka beralih dari rokok
konvensional dari tembakau, yang selama ini dipersalahkan telah
menyebabkan jutaan kematian.
Badan pengawas kesehatan memperingatkan dampak jangka panjang rokok elektronik masih belum jelas.
Pakar
kesehatan dari Sydney, Australia, Simon Chapman mengatakan, banyak
pihak yang menyalahgunakan bukti-bukti untuk mendukung produk ini.
Menurut
dia, efek samping dari produk ini masih belum jelas. "Kita memerlukan
lebih dari sekadar rasa, sebelum memberlakukan aturan baru," katanya.
Rasa yang sangat popular dari produk ini di antaranya adalah rasa buah, cokelat, alkohol, dan makanan ringan.
Para penentang khawatir kalangan anak muda yang tidak merokok akan tergoda oleh produk rokok elektronik ini.
0 komentar:
Posting Komentar