Sumber berita: www.tempo.co
EquityWorld Futures: Bank Indonesia mencatat bahwa utang luar negeri Indonesia pada April 2014 naik sebanyak 7,6 persen menjadi US$ 276,6 miliar. Posisi utang tersebut terdiri atas sektor publik sebesar US$ 131 miliar dan sektor swasta senilai US$ 145,6 miliar.
EquityWorld Futures: Bank Indonesia mencatat bahwa utang luar negeri Indonesia pada April 2014 naik sebanyak 7,6 persen menjadi US$ 276,6 miliar. Posisi utang tersebut terdiri atas sektor publik sebesar US$ 131 miliar dan sektor swasta senilai US$ 145,6 miliar.
Menurut
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, pertumbuhan tersebut
tercatat lebih lambat dibandingkan dengan jumlah utang pada periode yang
sama tahun 2013. "Tahun lalu utang luar negeri naik 8,7 persen," kata
dia di kompleks parlemen Senayan, Selasa, 17 Juni 2014 malam.
Rilis Bank Indonesia menyebut perlambatan pertumbuhan utang
tersebut terjadi karena pertumbuhan sektor publik yang melambat. Utang
luar negeri publik sebesar 2,2 persen, lebih rendah dibandingkan
dengan pertumbuhan sebelumnya yang sebesar 5,1 persen. Sektor swasta
mengalami pertumbuhan cukup besar, sekitar 13 persen (yoy), meningkat
0,8 persen dari sebelumnya.
Selain itu, perlambatan juga terjadi pada utang luar negeri, baik
yang berjangka waktu panjang maupun pendek. Utang jangka panjang tumbuh
9,2 persen, lebih rendah 0,9 persen jika dibandingkan dengan
Maret 2014. Sedangkan untuk utang luar negeri jangka pendek tumbuh 0,3
persen. Angka ini juga lebih rendah 2,1 persen dari periode yang
sama tahun sebelumnya.
Adapun pertumbuhan utang luar negeri
swasta terjadi lantaran adanya perkembangan sektor industri pengolahan
dan sektor pertambangan. Utang industri pengolahan makanan naik 14,2, sektor pertambangan juga meningkat 15,2 persen, dan sektor
listrik, gas serta air tumbuh 1,3 persen.
Di sisi lain, pertumbuhan utang luar negeri
sektor keuangan tumbuh 12,7 persen, lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 14 persen. Sektor jasa, yang
secara pangsa hanya mencapai 0,7 persen dari utang luar negeri swasta,
mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 68,2 persen. Angka ini lebih
tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar
65,5 persen.
0 komentar:
Posting Komentar