PT EquityWorld Futures Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lengser lagi ke level 4.800 akibat tekanan jual investor lokal dan asing. Saham unggulan jadi target aksi jual.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.815 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.785 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menipis 2,595 poin (0,05%) ke level 4.924,068. Indeks membuka awal pekan dengan datar. Investor lakukan aksi tunggu sampai ada sentimen positif yang bisa menggerakan pasar.
Tak lama setelah pembukaan indeks balik arah ke zona hijau berkat aksi beli selektif. Meski demikian pergerakannya masih dalam rentang yang tidak terlalu lebar.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berkurang 20,931 poin (0,42%) ke level 4.905,732 mengikuti pelemahan bursa-bursa regional. Indeks bersiap lengser dari level 4.900.
Indeks tak berlama-lama di zona hijau, hanya singgah ke level 4.929 setelah itu balik lagi ke zona merah. Aksi jual dilakukan oleh investor lokal sementara asing pilih menunggu.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (16/6/2014), IHSG jatuh 41,204 poin (0,84%) ke level 4.885,459. Sementara Indeks LQ45 anjlok 9,604 poin (1,15%) ke level 823,056.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.815 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.785 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menipis 2,595 poin (0,05%) ke level 4.924,068. Indeks membuka awal pekan dengan datar. Investor lakukan aksi tunggu sampai ada sentimen positif yang bisa menggerakan pasar.
Tak lama setelah pembukaan indeks balik arah ke zona hijau berkat aksi beli selektif. Meski demikian pergerakannya masih dalam rentang yang tidak terlalu lebar.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berkurang 20,931 poin (0,42%) ke level 4.905,732 mengikuti pelemahan bursa-bursa regional. Indeks bersiap lengser dari level 4.900.
Indeks tak berlama-lama di zona hijau, hanya singgah ke level 4.929 setelah itu balik lagi ke zona merah. Aksi jual dilakukan oleh investor lokal sementara asing pilih menunggu.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (16/6/2014), IHSG jatuh 41,204 poin (0,84%) ke level 4.885,459. Sementara Indeks LQ45 anjlok 9,604 poin (1,15%) ke level 823,056.
Investor asing akhirnya memilih lepas saham setelah lakukan aksi tunggu pagi tadi. Transaksi investor asing hingga sore hari ini melakukan transaksi penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 248,95 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 181.664 kali pada volume 3,907 miliar lembar saham senilai Rp 3,861 triliun. Sebanyak 74 saham naik, 200 turun, dan 85 saham stagnan.
Bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan dengan variatif, sebagian melemah dan sebagian lagi menguat. Sentimen krisis di Irak dikhawatirkan akan memicu tingginya harga minyak dunia.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:
Indeks Nikkei 225 anjlok 164,55 poin (1,09%) ke level 14.933,29.
Indeks Hang Seng menipis 18,50 poin (0,08%) ke level 23.300,67.
Indeks Komposit Shanghai menguat 15,27 poin (0,74%) ke level 2.085,98.
Indeks Straits Times naik tipis 0,41 poin (0,01%) ke level 3.293,66.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Link Net (LINK) naik Rp 400 ke Rp 5.350, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 250 ke Rp 67.900, Dharma Satya (DSNG) naik Rp 200 ke Rp 3.450, dan Siantar Top (STTP) naik Rp 150 ke Rp 3.100.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 925 ke Rp 21.975, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 625 ke Rp 52.975, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 525 ke Rp 27.175, dan Mandom (TCID) turun Rp 500 ke Rp 15.500.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 181.664 kali pada volume 3,907 miliar lembar saham senilai Rp 3,861 triliun. Sebanyak 74 saham naik, 200 turun, dan 85 saham stagnan.
Bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan dengan variatif, sebagian melemah dan sebagian lagi menguat. Sentimen krisis di Irak dikhawatirkan akan memicu tingginya harga minyak dunia.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:
Indeks Nikkei 225 anjlok 164,55 poin (1,09%) ke level 14.933,29.
Indeks Hang Seng menipis 18,50 poin (0,08%) ke level 23.300,67.
Indeks Komposit Shanghai menguat 15,27 poin (0,74%) ke level 2.085,98.
Indeks Straits Times naik tipis 0,41 poin (0,01%) ke level 3.293,66.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Link Net (LINK) naik Rp 400 ke Rp 5.350, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 250 ke Rp 67.900, Dharma Satya (DSNG) naik Rp 200 ke Rp 3.450, dan Siantar Top (STTP) naik Rp 150 ke Rp 3.100.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 925 ke Rp 21.975, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 625 ke Rp 52.975, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 525 ke Rp 27.175, dan Mandom (TCID) turun Rp 500 ke Rp 15.500.
0 komentar:
Posting Komentar