Rabu, Juni 25, 2014

Dolar AS Perkasa, Rupiah Akhirnya Jatuh ke Rp 12.000

Sumber berita: www.tempo.co

rupiah melemahEquityWorld Futures: Nilai tukar rupiah akhirnya menembus level 12.000 per dolar AS.  Pelemahan rupiah ini dipicu rilisan data-data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan perbaikan yang signifikan. Indeks kepercayaan konsumen bulan Mei melonjak ke level 85,2 dan laporan penjualan rumah baru mencapai 504 ribu unit. Laporan tersebut membangun ekspektasi bahwa kinerja pemulihan perekonomian AS memang berjalan dengan baik.

Tak ayal, di pasar mata uang, dolar AS menguat tajam terhadap  mayoritas mata uang regional. Hingga pukul 12.00 WIB, rupiah anjlok 100,7 poin (0,84 persen) ke level 12.090, ringgit melemah 0,45 persen ke 3,228 per dolar AS, sementara won terdepresiasi 0,27 persen pada level 1.021,05 per dolar AS.
Ekonom BNI Securities, Heru Irvansyah, mengatakan publikasi data perekonomian AS yang semakin membaik akan berdampak positif terhadap penguatan dolar AS. Secara teoretis, bila kinerja perekonomian sebuah negara bertumbuh, nilai mata uang negara tersebut akan lebih menguat terhadap mata uang negara lain. 

»Bila data AS terus membaik, dolar AS juga akan cenderung menguat terhadap mata uang global,” katanya. 
Apalagi, menurut Heru, bila harga minyak dunia terus naik hingga mencapai level US$ 114,2 per barel, dolar AS biasanya terus menguat. Kebutuhan dolar AS yang tinggi untuk melakukan impor menyebabkan mata uang itu selalu menguat terhadap mata uang negara-negara pengimpor minyak. »Tren pelemahan rupiah juga disebabkan mahalnya biaya impor minyak,” ujarnya. 

Heru menjelaskan, meningkatnya permintaan dolar AS pada bulan Juni memang menjadi faktor utama pelemahan rupiah. Selain disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia, tingginya permintaan dolar AS dipicu oleh kewajiban jangka pendek korporasi dan jadwal pembayaran dividen.

Updated at : Rabu, Juni 25, 2014

0 komentar:

Posting Komentar