PT Equityworld Futures:
Bloomberg (4/10) -- Sebagian besar
saham-saham Asia jatuh, membuat indeks acuan siap untuk mencetak
kerugian mingguan terbesarnya dalam sebulan terakhir.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0.2% pada pukul 2:24 siang waktu Tokyo, setelah jatuh sebesar 0.7%. Indeks Standard & Poor’s 500 jatuh 0.1%, setelah acuan tersebut jatuh sebesar 0.9% di New York kemarin, dan kontrak pada indeks FTSE 100 merugi sebesar 0.3%. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun naik satu basis point sebesar 2.62%. Minyak mentah jatuh sebesar 0.2. Dolar Australia menyentuh level terkuatnya dalam hampir dua minggu terakhir.
Presiden Barack Obama menggagalkan rencana untuk menghadiri pertemuan ekonomi di Asia setelah shutdown pemerintah AS memasuki hari keempat ditengah-tengah perselisihan parlemen mengenai anggaran dan batas hutang. Departemen Keuangan kemarin mengatakan bahwa kegagalan untuk menaikkan batas hutang memiliki potensi membekukan pasar kredit dan menyebabkan kejatuhan dolar. Bank of Japan menahan diri dari penambahan stimulus moneter saat review hari ini, sementara tiga otoritas Federal Reserve dijadwalkan memberikan pernyataan hari ini.
“Pasar akan berfluktuatif,” menurut Mikio Kumada, global strategist dari LGT Capital Partners di Hong Kong. “Kita telah menaikkan alokasi ke kas, dan kita menarik sebagian dari pasar ekuitas. Ini bukanlah sesuatu yang membuat pasar gembira tetapi saya pikir isu batas hutang akan terselesaikan nantinya."
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0.2% pada pukul 2:24 siang waktu Tokyo, setelah jatuh sebesar 0.7%. Indeks Standard & Poor’s 500 jatuh 0.1%, setelah acuan tersebut jatuh sebesar 0.9% di New York kemarin, dan kontrak pada indeks FTSE 100 merugi sebesar 0.3%. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun naik satu basis point sebesar 2.62%. Minyak mentah jatuh sebesar 0.2. Dolar Australia menyentuh level terkuatnya dalam hampir dua minggu terakhir.
Presiden Barack Obama menggagalkan rencana untuk menghadiri pertemuan ekonomi di Asia setelah shutdown pemerintah AS memasuki hari keempat ditengah-tengah perselisihan parlemen mengenai anggaran dan batas hutang. Departemen Keuangan kemarin mengatakan bahwa kegagalan untuk menaikkan batas hutang memiliki potensi membekukan pasar kredit dan menyebabkan kejatuhan dolar. Bank of Japan menahan diri dari penambahan stimulus moneter saat review hari ini, sementara tiga otoritas Federal Reserve dijadwalkan memberikan pernyataan hari ini.
“Pasar akan berfluktuatif,” menurut Mikio Kumada, global strategist dari LGT Capital Partners di Hong Kong. “Kita telah menaikkan alokasi ke kas, dan kita menarik sebagian dari pasar ekuitas. Ini bukanlah sesuatu yang membuat pasar gembira tetapi saya pikir isu batas hutang akan terselesaikan nantinya."
0 komentar:
Posting Komentar