Jumat, Juli 26, 2013

Bursa saham Tokyo ditutup turun tajam 2.97%

EWF
Bloomberg, (26/7) - Bursa saham Tokyo jatuh 2,97 persen pada perdagangan akhir pekan (Jumat) karena dolar berbalik melemah tajam terhadap yen, meredam minat terhadap saham-saham eksportir utama Jepang.

Indeks Nikkei 225 berakhir turun 432,95 poin di posisi 14,129.98, sementara indeks Topix dari seluruh saham bagian pertama di bursa Tokyo kehilangan 2,93 persen, atau 35,26 poin di 1,167.06.

'Melemahnya dolar adalah penyebab utama yang sebagian karena meningkatnya keyakinan bahwa (US Federal Reserve) akan memilih untuk mempertahankan pelonggaran kebijakan dan mengesampingkan retorika tentang mengakhiri program pembelian obligasi yang telah terbukti memberi support terhadap penguatan dolar sebelumnya,' kata seorang direktur perdagangan ekuitas pada broker asing.

'Dimulainya musim pelaporan pendapatan juga begitu bagus - kemungkinan sebagai akibat dari harapan yang tidak realistis. Para trader kini akan fokus dengan laporan hasil pendapatan perusahaan pekan depan dan rapat kebijakan the Fed tanggal 30-31 Juli mendatang,' tambahnya.

Rapat kebijakan the Fed pekan depan diperkirakan akan memberikan petunjuk kapan bank sentral itu akan mempertimbangkan kembali untuk mulai mengurangi skema stimulus yang ditujukan memacu pertumbuhan ekonomi Amerika. Pengurangan program berarti lebih sedikit dollar dalam sistem keuangan, mendorong permintaan untuk unit mata uang AS itu.

Dollar jatuh ke level terendah dalam dua minggu terhadap mata uang Jepang pada hari Jumat, diperdagangkan pada level 98,70 yen dibandingkan dengan 99,24 yen di New York dan menurun dari level 100,00 yen di Tokyo pada Kamis sore.

Nilai tukar yen cenderung untuk mempengaruhi pasar saham Tokyo karena memiliki dampak langsung terhadap profitabilitas eksportir seperti Toyota dan Sony.

Juga memberikan sedikit dukungan terhadap yen adalah berita bahwa Jepang mencatat kenaikan harga konsumen bulanan pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun terakhir di bulan Juni meskipun kenaikan itu terutama didorong oleh lonjakan biaya energi. (brc)

Updated at : Jumat, Juli 26, 2013

0 komentar:

Posting Komentar