Jumat, Juli 26, 2013

Bullish emas mundur karena harga yang mahal menahan aksi beli

emas
Bloomberg, (26/7) -- Para pedagangan emas menjadi kurang bullish terhadap harga di empat pekan terakhir seiring melambatnya pembelian perhiasan.

13 analis yang disurvey Bloomberg memperkirakan harga untuk naik pekan depan, 10 mengatakan bearish dan 7 netral. Ini proporsi terendah untuk bullish sejak 28 Juni. Bullion naik 8.4 persen di bulan Juli dan mencatat level tertinggi di $1348.65 per ounce pada 24 Juli lalu.

Para pembeli perhiasan memberikan kontribusi sekitar setengah dari permintaan global dan memberikan peranan penting untuk menjaga harga supaya tidak jatuh setelah para investor terus mengurangi kepemilikan reksadana ETF emas hingga 25 persen tahun ini. Emas menuju penurunan harga tahunan untuk pertama kali dalam 13 tahun terakhir karena sebagian investor mulai kehilangan kepercayaan terhadap bullion sebagai tempat lindung nilai. Pembelian fisik emas melambat di dua pekan terakhir karena tingginya harga menahan permintaan, menurut Standard Bank Group Ltd.

'Perlambmatan utamanya muncul dari China, dimana permintaan sangat banyak dan kuat pada sebulan lalu,' ungkap Marc Ground, strategist komoditas dari Standard Bank di Johanessburg.

Harga menuju kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 2012 pada spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan stimulusnya. Ketua the Fed, Ben S. Bernanke mengatakan pekan lalu itu bahwa terlalu dini untuk memutuskan apakah akan memulai untuk mengurangi skala skala pembelian obligasi pada bulan September mendatang, setelah pada 19 Juni lalu mengatakan bahwa pembelian obligasi bisa diperlambat jika ekonomi membaik.

Marcus Grubb, direktur riset investasi dari World Gold Council di London, mengatakan dalam sebuah wawancara minggu ini bahwa diperkirakan bank-bank sentral akan menambah sekitar 400 ton lagi untuk cadangan emasnya tahun ini setelah membeli hampir 535 ton tahun lalu, terbesar sejak 1964.

Namun, pembelian dari bank-bank sentral tidak akan cukup untuk mencegah penurunan lebih lanjut, Goldman Sachs Group Inc menulis dalam sebuah laporan 24 Juli lalu. Harga mungkin akan diperdagangkan mendekati $ 1.300 hingga akhir tahun ini sebelum turun ke $ 1.050 hingga Desember 2014 pada menguatnya ekonomi AS dan kebijakan moneter yang berkurang.

Bullion jatuh dalam delapan dari sembilan bulan sebelumnya karena pencetakan uang besar-besaran oleh bank sentral yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah membantu mendorong ekuitas AS ke rekor tertingginya tahun ini gagal untuk memacu kenaikan inflasi. Emas akan tergelincir ke $ 1.200 pada akhir September, dan rata-rata di $ 1.000 untuk tahun depan dan $ 840 di tahun 2015, berdasarkan prediksi ABN Amro Group NV. (brc)

Updated at : Jumat, Juli 26, 2013

0 komentar:

Posting Komentar