Selasa, Februari 06, 2024

PT Equityworld Futures Cyber2 Jakarta - Emas Menghadapi Angin Puyuh di Tengah Penguatan Dolar dan Lonjakan Imbal Hasil

 


Pasca laporan pekerjaan Januari yang mengejutkan, harga emas mengalami penurunan pada Senin (5/2). Peningkatan nilai dolar ke level tertingginya dalam hampir tiga bulan, bersamaan dengan lonjakan imbal hasil, menciptakan tantangan bagi emas karena ekspektasi suku bunga tinggi yang berkelanjutan mulai membentuk pola.

Emas untuk pengiriman April ditutup turun sebesar $10,80, stabil di $2.042,90 per ons.

Amerika Serikat melaporkan penambahan 353.000 pekerjaan baru pada Januari pada hari Jumat, melampaui angka Desember sebesar 216.000 dan jauh melampaui kenaikan yang diharapkan sebesar 185.000, menurut MarketWatch. Tingkat pengangguran tetap stabil di 3,7%.

Dolar melonjak menyusul laporan pekerjaan dan terus menguat pada hari Senin seiring ekspektasi suku bunga tinggi yang akan berlanjut lebih lama dari yang diharapkan. Ketua Federal Reserve, Jerome Howell, dalam sebuah wawancara dalam program televisi "60 Minutes" yang disiarkan pada hari Minggu, terus membantah ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Maret. Indeks Dolar ICE terakhir terlihat naik 0,48 menjadi 104,4.

"Emas... menjadi korban dari laporan ketenagakerjaan AS yang panas dan penolakan Ketua Fed Powell terhadap penurunan suku bunga pada bulan Maret, sekarang turun menjadi 20% dengan jumlah pemotongan tahun ini di bawah 5 dari lebih dari 6 minggu lalu," catat Saxo Bank.

Imbal hasil Treasury juga menguat, memperbesar biaya kepemilikan emas. Surat utang AS dengan jangka waktu dua tahun terakhir terlihat membayar 4,433%, naik 6,7 basis poin, sementara imbal hasil obligasi sepuluh tahun naik 13,5 basis poin menjadi 4,158%. (Arl)


Sumber: MT Newswires, ewfpro

PT Equityworld Futures

Updated at : Selasa, Februari 06, 2024

0 komentar:

Posting Komentar