equityworld - Wall Street melemah pada Selasa (8/3/2022) setelah Amerika Serikat mengembargo minyak mentah Rusia.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 184,74 poin, atau sekitar 0,56 persen, menjadi 32.632,64. Indeks S&P 500 melemah 30,39 poin, atau sekitar 0,72 persen, menjadi 4.170,70. Indeks komposit NASDAQ melorot 35,41 poin, atau sekitar 0,28 persen, menjadi 12.795,55.
Presiden AS Joe Biden pada Selasa mengumumkan pelarangan impor minyak dan energi lainnya dari Rusia. Inggris menyatakan akan mengurangi secara bertahap impor minyak dan produk minyak dari Rusia sampai akhir 2022.
Saham sektor defensif mengalami pelemahan dengan indeks kebutuhan konsumen, kesehatan, dan utilitas masing-masing merosot 2,6 persen, 2,1 persen, dan 1,6 persen.
Indeks sektor energi sebaliknya melonjak 1,4 persen. Saham Tesla, Meta Platforms, dan Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google masing-masing meningkat 2,46 persen, 1,5 persen, dan 0,57 persen.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange meningkat seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman April 2022 naik 2,4 persen menjadi US$2.043,30 per ons. Indeks dolar AS turun 0,21 persen menjadi 99,08.
Bursa saham Eropa melemah pada Selasa, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,5 persen, setelah AS mengembargo minyak Rusia.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 4,63 poin menjadi 6.964,11. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 3,14 poin menjadi 12.831,51.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melonjak 138,80 poin, atau sekitar 1,82 persen, menjadi 7.783,40. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, turun 19,31 poin, atau sekitar 0,32 persen, menjadi 5.962,96.
Nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS berada di kisaran US$1,3120 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,2072 euro per pound.
Sumber : Pasardana, Investing
0 komentar:
Posting Komentar