Senin, Maret 21, 2022

PT Equityworld Futures | Kian Besar Pendapatan, Rugi GoTo Ditaksir Tetap Puluhan Triliun


equityworld - Pelaku pasar  yang ingin berinvestasi pada  penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo perlu benar benar mencermati prospek perusahaan itu di masa mendatang.

Paling tidak ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan oleh calon investor sebelum menentukan pilihannya pada efek bersifat ekuitas perusahaan unicorn ini.

Hal penting yang perlu dicermati itu tercantum  dalam prospektus halaman 114  yang  menyatakan bahwa perseroan telah mencatatkan rugi dan mungkin tidak akan mencapai profitabilitas atau laba.

Menurut Mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta, Hasan Zein Mahmud bahwa  calon emiten dengan jujur mengatakan belum akan memperoleh keuntungan dalam tiga tahun ke depan.

Bahkan  Tahun ini diperkirakan akan mengakumulasi kerugian Rp 31.5 triliun. Padahal perseroan dengan segala upaya telah berupa meningkatkan GMV( Gross Marchandise Value ) 2 kali lipat pada tahun 2024.

“Dengan estimasi kenaikan GMV dua kali lipat, tokh masih akan menderita rugi Rp 24 triliun,”kata dia dalam media sosial, Senin(21/3/2022).

Ia melanjutkan, kejujuran perseroan tentang kemungkinan tidak akan membukukan laba buah dari Perlombaan e-commerce dalam ekspansi basis pengguna / pelanggan.

“Cara yang paling ampuh adalah "bakar duit". Upaya memperoleh keuntungan, mengharuskan emiten meningkatkan GMV. Bakar duit menciutkan GMV. Menaikkan GMV membuat ekspansi slow down. Target GMV tidak tercapai,”kata dia.

Sementara itu dalam laporan riset salah satu penjamin emisi efek IPO GOTO menaksir pendapatan tahun 2021 mencapai Rp17,22 triliun, tapi rugi bersih Rp22,8 triliun.

Sedangkan tahun 2022, pendapatan ditaksir mencapai Rp26, 48 triliun, tapi rugi bersih ditaksir  bengkak menjadi Rp31,5 triliun.

Tahun 2023, pendapatan ditaksir naik menjadi Rp38,63 triliun dan rugi bersih Rp29,6 triliun.

Tahun 2024, pendapatan ditaksir naik menjadi Rp53,36 triliun dan rugi bersih Rp24,771 triliun.

Sumber : Pasardana, Investing

PT Equityworld Futures

Updated at : Senin, Maret 21, 2022

0 komentar:

Posting Komentar