Equityworld Futures - Selama
ratusan tahun, penduduk Mexico City membawa pulang tortilla hangat
dengan kain yang bisa digunakan ulang atau keranjang anyaman jerami.
Sedangkan makanan lain dimasukkan ke dalam gulungan kertas berbentuk
kerucut, jaring yang disebut ayate, atau bahkan rangkaian tali.
Mulai Rabu (1/1/2020), penduduk Ibu Kota
Meksiko mungkin harus kembali ke cara-cara lama itu, kala undang-undang
baru yang melarang penggunaan tas plastik yang popular selama 30 tahun
ini, berlaku. Sebagian mengaku siap dan bersedia, dan pasar swalayan
berjanji mempromosikan tas serat sintetis yang bisa digunakan ulang,
tetapi sebagian lain meragukan larangan itu akan efektif.
Berdasar undang-undang baru itu, pasar
swalayan akan didenda jika memberi kantong plastik. Sebagian besar akan
menawarkan tas belanja pakai ulang, terbuat dari serat plastik tebal,
biasanya dijual dengan harga sekitar 75 sen.
Aldimir Torres, ketua Kamar Industri
Plastik, menilai undang-undang baru itu "populisme murah," karena
disusun tanpa ada panduan yang jelas tentang jenis tas "kompos" apa yang
masih diizinkan.
Undang-undang itu memungkinkan
penggunaan kantong plastik "untuk alasan kebersihan," mungkin untuk
barang-barang seperti daging atau keju. Undang-Undang itu juga
membolehkan tas yang terurai dengan sangat cepat, tetapi tidak
menetapkan standar khusus untuk itu