Equityworld futures - Minyak
memperpanjang kenaikan beruntun terpanjang dalam lebih dari empat bulan
terakhir sebelum OPEC dan negara-negara produsen lainnya mulai
mengurangi produksinya guna menstabilkan harga pasar.
Kontrak naik sebanyak
0,6 persen di New York, naik untuk sesi ketujuh. Harga minyak yang
dipatok untuk pulih pada tahun depan karena pengurangan pasokan dapat
membantu untuk menyeimbangkan kelebihan pasokan pasar, kata Menteri
Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih pada pekan lalu. OPEC dan 11 negara
dari luar kelompok tersebut termasuk Rusia telah sepakat untuk memangkas
sekitar 1,8 juta barel per hari mulai dari Januari.
Minyak telah
diperdagangkan mendekati US $ 50 per barel seiring Organisasi Negara
Pengekspor Minyak pada bulan lalu menyetujui untuk menekan produksi
untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir. Irak berkomitmen
penuh untuk kesepakatan OPEC, kata Menteri Perminyakan Jabbar Al-Luaibi
hari Kamis di Kairo pada pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak
Arab.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik sebanyak 32 sen
ke level $ 53,34 per barel dari penutupan hari Jumat di New York
Mercantile Exchange dan diperdagangkan di level $ 53,21 pada pukul 07:56
pagi waktu Hong Kong. Tidak ada penetapan harga pada hari Senin karena
liburan Natal, sehingga semua transaksi dipesan hari Selasa. Total
volume perdagangan sekitar 85 persen di bawah 100-hari rata-rata. Harga
minyak menguat 44 persen selama tahun ini.
Brent untuk pengiriman
Februari naik 11 sen atau 0,2 persen, ke level $ 55,16 per barel di ICE
Futures Europe exchange yang berbasis di London, Jumat. Minyak mentah
acuan global mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 2,14 untuk minyak
mentah WTI.