Equityworld futures - Meskipun
Starbucks masih mendapatkan sebagian besar keuntungannya di Amerika
Serikat, Schultz mengatakan kafe-kafenya di Cina adalah yang paling
efisien dan menguntungkan.
Hal
ini dinyatakan sementara sebagai jaringan kafe kopi terbesar dunia
tersebut mengumumkan "kuartal paling menguntungkan, mengakhiri tahun
paling menguntungkan".
Keuntungan operasi naik 16% menjadi US$4,2 miliar atau Rp54 triliun dalam setahun ini.
Bulan lalu, Starbucks mengumumkan sejumlah rencana untuk menggandakan kafenya di Cina menjadi 5.000 pada tahun 2021.
Dalam
kuartal keempatnya, keuntungan Starbucks di Cina dan Asia Pasifik
meningkat 48% menjadi US$192 juta atau Rp2,5 triliun, dengan dukungan
pembukaan hampir 100 kafe baru.
Meskipun
demikian, penjualan di dunia lewat kafe yang ada meningkat hanya 4%
pada kuartal tersebut, lebih rendah dari peningkatan 4,9% yang
diperkirakan para pengamat.
Perusahaan tersebut menyatakan perubahan tingkah laku konsumen yang menjadi penyebab utamanya.
Lewat
apa yang disebut Schultz sebagai "perubahan besar lalu lintas
konsumen", kepopuleran belanja di internet membuat orang tetap berdiam
di rumah, menjauh dari jalan dan mal.
Di
Eropa, Timur Tengah dan Afrika, penjualan bahkan turun 1%, sementara di
Cina dan Asia Pasifik terjadi peningkatan pada tingkat yang sama.
Perusahaan tersebut mengoperasikan 25.085 kafe di 75 negara, 690 kafe baru dibuka pada kuartal terakhir.
0 komentar:
Posting Komentar