Emas
tembus level tertinggi dalam tiga bulan terakhir dan perak naik untuk
hari kelima terkait spekulasi bahwa prospek pelemahan ekonomi di AS
mengindikasikan Federal Reserve akan menunda untuk menaikan suku bunga.
Suku
bunga harus dipertahankan mendekati 0 hingga di awal tahun 2016
mendatang akibat inflasi masih terlalu jauh dibawah target bank sentral,
hal itu disampaikan oleh Charles Evans selaku Presiden The Fed Chicago
pada hari Senin kemarin di Stockholm. The Fed akan merilis hasil
pertemuan terakhirnya pada Rabu besok. Sementara data yang dirilis pekan
lalu menunjukkan sentimen konsumen AS merosot tajam dalam kurun waktu 2
tahun terakhir dan output produksi bulan April stagnan.
Emas
untuk pengiriman Juni mendatar pada level $1,225.90 per ons di Comex di
New York pukul 8:05 pagi waktu setempat. Harga emas sebelumnya naik ke
level $1.232, tertinggi sejak 17 Februari. Bullion untuk pengiriman
segera naik sebanyak 0,6 persen ke level $1,232.44 per ons di London,
menurut harga generik Bloomberg.
Posisi
beli spekulan melonjak 14 persen menjadi 36.150 berjangka dan harga
opsi pada 12 Mei, menurut data AS Commodity Futures Trading commision. Itu merupakan kenaikan ketiga dalam empat pekan terakhir dan kenaikan terbesar sejak 7 April lalu.
The
Fed telah menyatakan bahwa akan menaikkan suku bunga acuannya yang
telah mendekati 0 sejak Desember 2008 silam -- ketika The Fed melihat
adanya pemulihan yang berlanjut pada pasar tenaga kerja dan laju inflasi
yang naik cukup wajar sebesar 2%. Sedangkan mayoritas ekonom pada
survei Bloomberg bulan lalu memprediksi bahwa bank sentral akan memulai
melakukan pengetatan kebijakan pada September tahun ini.
Di
lain pihak perak untuk pengiriman segara naik sebesar 0.3% ke level
$17.62 per ons yang sekaligus level tertinggi sejak tanggal 29 Januari
kemarin. Palladium turun sebesar 0.2% ke level $792.30 per ons,
sementara platinum stagnan di level $1,168.05 per ons.
0 komentar:
Posting Komentar