Senin, April 13, 2015

Konflik Nuklir Iran Antarkan Minyak Dulang Gain Mingguan

Minyak mencatat gain mingguan terpanjang sejak Februari 2014 lalu ditengah pertentangan kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara adi daya yang akan memperbolehkan Iran menambah ekspor minyak mentah.

Kontrak berjangka minyak stagnan di New York dan mendulang gain 3.7% pada kenaikan mingguan ke-4. Sanksi terhadap Iran harus dinaikkan setelah persetujuan disepakati berkontradiksi dengan deskripsi persetujuan AS dan Perancis yang telah diumumkan pada 2 April kemarin. Harga minyak stabil ditengah peningkatan permintaan global, menurut Ibrahim al-Muhanna seorang penasihat Kementerian Perminyakan Arab Saudi.

Ketidakpastian mengenai kesepakatan memicu spekulasi mengenai waktu peningkatan ekspor dari Iran yang diperkirakan akan menambah melimpahnya pasokan minyak global yang telah memangkas harga hampir 50% pada 2014 kemarin. Sementara sepanjang tahun 2015 ini minyak masih mengalami penurunan sebesar 4.8% ditengah lonjakan pasokan minyak mentah AS yang mengalami kenaikan tajam selama 14 tahun terakhir, sehingga menambah pasokan dari rekornya.

WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman bulan Mei diperdagangkan di level $50.93 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange yang naik 14 sen pukul 2:45 siang ini waktu Singapura. Kemarin kontrak berjangka WTI mendulang gain sebesar 37 sen ke level $50.79.

Sementara Brent untuk penyelesaian bulan Mei naik sebesar 37 sen atau 0.7% ke level $56.94 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Kemarin Brent naik $1.02 ke level $56.57 per barel. Minyak mentah Eropa tersebut diperdagangkan lebih tinggi sebesar $5.99 dibanding WTI.

Updated at : Senin, April 13, 2015

0 komentar:

Posting Komentar