Minyak
mentah Brent turun untuk hari kelima, penurunan terpanjangnya dalam
hampir tiga bulan terakhir, di tengah tanda-tanda bahwa melimpahnya
pasokan global akan bertahan.
Kontrak berjangka
turun 1,6 % di London ke level terendahnya dalam tiga minggu terakhir.
Persediaan minyak mentah AS diperkirakan telah melonjak tajam dari rekor
tertinggi pada pekan lalu, menurut survei Bloomberg News sebelum
laporan Energy Information Administration, hari Rabu. OPEC tidak akan
merubah kebijakan untuk mempertahankan output pada pertemuan berikutnya
kecuali produsen di luar kelompok juga setuju untuk mengurangi produksi,
menurut mantan Menteri Energi Qatar.
Minyak mentah telah
kembali pulih setelah mencapai level terendahnya dalam lima tahun
terakhir pada bulan Januari lalu di tengah spekulasi bahwa surplus
global akan berkurang. Sejak awal Desember, pengeboran minyak di AS
telah mengurangi jumlah rig aktif yang berusaha untuk memulihkan kembali harga minyak hingga 41 % menjadi 922, paling sedikit sejak April 2011, menurut data Baker Hughes Inc.
Brent untuk pengiriman
bulan April melemah 92 sen ke level $ 57,61 per barel di London
berbasis ICE Futures Europe exchange dan berada di level $ 57,83 pada
pukul 12:28 waktu setempat. Kemarin merosot sebesar $ 1,20 ke level $
58,53, penutupan terendahnya sejak 12 Februari lalu. Minyak mentah acuan
Eropa diperdagangkan pada premium sebesar $ 8,06 dibandingkan minyak
mentah West Texas Intermediate (WTI).
Minyak mentah WTI
untuk pengiriman bulan April turun 21 sen ke level $ 49,79 per barel di
perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak kemarin
naik 39 sen ke level $ 50. Volume semua berjangka yang diperdagangkan
adalah sekitar 33 % di bawah rata-rata 100-hari untuk hari ini. Harga
minyak WTI telah turun 6,5 % pada tahun ini.
0 komentar:
Posting Komentar