Senin, Maret 09, 2015

Indeks Saham Berjangka AS Mendatar Sebelum Rilis Data Pekerjaan

Indeks saham berjangka AS tak banyak berubah, dengan indeks menuju penurunan pekan keenam tahun ini karena investor menungu rilis data laporan pekerjaan pemerintah.

Kontrak pada indeks S&P 500 yang berakhir Maret tergelincir 0.1 persen ke level 2098.3 pukul 9:11 pagi di London. Indeks saham pangkas kerugian mingguan pada hari kamis kemarin sebesar 0.2 persen ditengah aktifitas merger perusahaan.

Indeks S&P 500 naik ke level baru tertinggi keempat kalinya pada Februari lalu, kenaikan terbaik sejak Oktober 2011, dengan tingkat valuasi mencapai dua kali lipat ke lima tahun tertingginya. Indeks masih tertinggal dari 24 indeks pasar berkembang kecuali 2 tahun ini.

Data Departemen Tenaga Kerja pada pukul 8:30 pagi di Washington akan menunjukkan pengusaha menambahkan 235.000 pekerja untuk nonfarm payrolls pada bulan Februari, menurut proyeksi ekonom. Tingkat pengangguran mungkin turun menjadi 5,6 persen, pencocokan tingkat terendah dalam lebih dari enam tahun terakhir.

The Federal Reserve mengatakan akan tetap bersabar untuk meningkatkan biaya pinjaman (suku bunga), bahkan seiring membaiknya perekonomian. Presiden The Fed Bank of San Francisco John Williams, yang memberikan suaranya pada kebijakan tahun ini, mengatakan pada Kamis malam bahwa pertengahan tahun ini mungkin sudah saatnya untuk "berdiskusi serius" tentang menaikkan suku bunga seiring pasar tenaga kerja mendekati full employment dan rebound inflasi. Bank sentral akan bertemu pada 17-18 Maret mendatang.

Di antara saham yang bergerak di perusahaan berita, Bank of America Corp naik sebesar 1,5 persen pada perdagangan premarket New York pasca hasil The Fed stress test menunjukkan bank kreditur meningkat modal sejak tahun lalu. Saham Goldman Sachs Group Inc tergelincir pada akhir perdagangan setelah tes menunjukkan ia nyaris melewati batas minimum modal berbasis risiko, berpotensi membatasi ruang untuk modal kembali ke pemegang saham.

Saham Gap Inc turun 1,3 persen pasca peritel pakaian membukukan penurunan penjualan Februari sebesar 4 persen. Para analis telah memperkirakan kenaikan 1,3 persen bulan lalu.

Updated at : Senin, Maret 09, 2015

0 komentar:

Posting Komentar