Mario
Draghi mendorong kembali terhadap kekhawatiran bahwa rencana
pelonggaran kuantitatif atau QE dari Bank Sentral Eropa akan terhambat
oleh kekurangan obligasi yang tersedia untuk dibeli.
"Kami
tidak melihat tanda-tanda bahwa tidak akan ada obligasi yang cukup bagi
kita untuk melakukan pembelian," kata Presiden ECB dalam rapat di
Parlemen Eropa di Brussels pada hari Senin. "Umpan balik dari pelaku
pasar sejauh ini menunjukkan bahwa implementasi telah sangat lancar dan
likuiditas pasar masih cukup."
Bank
sentral yang berbasis di Frankurt mulai melakukan pembelian utang
pemerintah bulan ini untuk menghidupkan kembali inflasi. Sementara
pemulihan di kawasan tersebut sedang dibantu oleh penurunan harga minyak
dan pelamahan euro, Draghi dihadapkan dengan kembalinya krisis di
Yunani, dimana negara tersebut berada di ambang default yang akan mengguncang fondasi mata uang tunggal.
ECB
berencana untuk membeli utang sektor publik sebesar รข‚¬ 60 miliar ($
65.5 miliar) per bulan dalam upaya untuk menghidupkan kembali penurunan
harga di kawasan euro. Program ini dijadwalkan berlangsung hingga bulan
September 2016, atau sampai inflasi kembali ke jalur menuju tujuan bank
sentral di bawah 2%.
"Penurunan
suku bunga di pasar modal semakin sering ditularkan melalui seluruh
rantai intermediasi keuangan," kata Draghi. "Biaya pendanaan yang lebih
rendah bagi bank sudah mulai mempengaruhi biaya pinjaman untuk rumah
tangga dan perusahaan. Setelah suku bunga kredit perbankan sedang
berkurang, proyek-proyek investasi baru - yang sebelumnya dianggap tidak
menguntungkan - menjadi menarik
0 komentar:
Posting Komentar