Minyak
naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir terkait kebakaran
pada tangki penyimpanan di kilang minyak mentah terbesar Libya mendorong
spekulasi bahwa output dari pemegang cadangan minyak terbesar di Afrika
tersebut akan terganggu.
Brent
berjangka naik sebesar 1,6 % di London, setelah turun 3,1 % pekan lalu.
Lima tangki yang terbakar di pelabuhan Es Sider, menurut Ali al-Hasy,
juru bicara Fasilitas Petroleum Guard. Angin dari arah selatan akan
mengancam penyebaran api ke kilang lainnya, yang mampu menyimpan sebesar 6,2 juta barel minyak, atau empat kali dari kapasitas produksi minyak harian Libya.
Minyak
menuju penurunan tahunan terbesar sejak 2008 lalu karena anggota
mayoritas OPEC menolak pemangkasan pasokan untuk mempertahankan pangsa
pasar dan persediaan minyak AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari
tiga dekade terakhir. Sementara produksi minyak Libya sebesar 580.000
barel per hari di bulan November lalu, sehingga turun sebesar 1,59 juta
pada akhir tahun 2010 lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Brent
untuk pengiriman Februari naik sebesar 95 sen ke level $ 60,40 per
barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, dan berada
di level $ 60,08 pukul 8:13 pagi di Singapura. Acuan minyak Eropa turun
79 sen, atau 1,3 %, ditutup ke level $ 59,45 pada 26Desember kemarin.
Harga brent telah turun 46 % tahun ini.
West
Texas Intermediate untuk pengiriman Februari naik 78 sen, atau 1,4 %,
ke level $ 55,51 per barel pada perdagangan elektronik di New York
Mercantile Exchange. Kontrak tersebut turun 2 % ke level $ 54,73 pada
hari Jumat kemarin. Sementara volume semua berjangka yang diperdagangkan
adalah sekitar 28 % di bawah RSI 100-hari. Minyak mentah acuan AS
diperdagangkan dengan diskon $ 4,58 dibandingkan Brent berada di level $
4,72 pada akhir pekan lalu.
0 komentar:
Posting Komentar