Rabu, Desember 31, 2014

Minyak Turun Seiring Output Libya Terancam Oleh Api Di Tangki Penyimpanan

Minyak naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir terkait kebakaran pada tangki penyimpanan di kilang minyak mentah terbesar Libya mendorong spekulasi bahwa output dari pemegang cadangan minyak terbesar di Afrika tersebut akan terganggu.
Brent berjangka naik sebesar 1,6 % di London, setelah turun 3,1 % pekan lalu. Lima tangki yang terbakar di pelabuhan Es Sider, menurut Ali al-Hasy, juru bicara Fasilitas Petroleum Guard. Angin dari arah selatan akan mengancam penyebaran api ke kilang lainnya, yang  mampu menyimpan sebesar 6,2 juta barel minyak, atau empat kali dari kapasitas produksi minyak harian Libya.
Minyak menuju penurunan tahunan terbesar sejak 2008 lalu karena anggota mayoritas OPEC menolak pemangkasan pasokan untuk mempertahankan pangsa pasar dan persediaan minyak AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade terakhir. Sementara produksi minyak Libya sebesar 580.000 barel per hari di bulan November lalu, sehingga turun sebesar 1,59 juta pada akhir tahun 2010 lalu, menurut  data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Brent untuk pengiriman Februari naik sebesar 95 sen ke level $ 60,40 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, dan berada di level $ 60,08 pukul 8:13 pagi di Singapura. Acuan minyak Eropa turun 79 sen, atau 1,3 %, ditutup ke level $ 59,45 pada 26Desember kemarin. Harga brent telah turun 46 % tahun ini.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari naik 78 sen, atau 1,4 %, ke level $ 55,51 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak tersebut turun 2 % ke level $ 54,73 pada hari Jumat kemarin. Sementara volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 28 % di bawah RSI 100-hari. Minyak mentah acuan AS diperdagangkan dengan diskon $ 4,58 dibandingkan Brent berada di level $ 4,72 pada akhir pekan lalu.

Updated at : Rabu, Desember 31, 2014

0 komentar:

Posting Komentar