Sumber berita: http://www.tempo.co/read/news/2014/06/04/087582421/Rupiah-Dekati-Level-11900-per-Dolar-AS
PT Equity World Futures: Penguatan dolar serta sentimen negatif dari ekonomi
domestik membuat nilai tukar rupiah terus melemah. Di transaksi pasar
uang hari ini, rupiah kembali tergelincir mendekati level 11.900 per
dolar Amerika Serikat.
Sepanjang perdagangan pagi hingga siang ini,
rupiah bergerak liar di kisaran 11.850-11.895 per dolar AS.
Ekonom
PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan pelemahan
nilai tukar regional dan defisit perdagangan dalam negeri masih menjadi
penghambat penguatan rupiah. "Meski indeks dolar AS sempat melemah, laju
pelemahan rupiah tidak terbendung," ujar dia Rabu, 4 Juni 2014.
Rilis data inflasi yang melambat di Eropa tidak mampu mengerek mata
uang euro. Pelaku pasar justru khawatir perlambatan inflasi zona euro
memicu resesi baru. Pasalnya di saat yang sama, tingkat pengangguran
justru turun tipis dari 11,8 persen menjadi 11,7 persen di bulan April.
Menurut Lana, penurunan angka pengangguran seharusnya memicu kenaikan
inflasi. Namun, hal ini tidak terjadi dan memicu Eropa kembali ke siklus
resesi. Hal ini sekaligus mengindikasikan ekonomi Eropa tidak tumbuh
sebagaimana mestinya.
Meski demikian, Lana memperkirakan
Bank Indonesia akan mulai melakukan intervensi apabila rupiah mulai
menembus kisaran 11.900-12.000. "Dengan intervensi bank sentral, rupiah
bisa kembali ke kisaran 11.700-11.750 per dolar AS," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar