Sumber berita: https://id.berita.yahoo.com/bi-kurs-rupiah-11-600-11-800-per-101510377--finance.html
PT EquityWorld Futures: Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 11.600 hingga Rp 11.800 per dolar AS. Perhitungan bank sentral tersebut berdasarkan kondisi neraca transaksi berjalan yang terus mengalami tekanan sepanjang sembilan kuartal.
PT EquityWorld Futures: Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 11.600 hingga Rp 11.800 per dolar AS. Perhitungan bank sentral tersebut berdasarkan kondisi neraca transaksi berjalan yang terus mengalami tekanan sepanjang sembilan kuartal.
»Selain itu, juga disebabkan oleh kondisi global
yang tak menentu. Kondisi transaksi berjalan sangat berperan terhadap
nilai tukar,” kata Agus dalam rapat dengan Badan Anggaran Dewan
Perwakilan Rakyat di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Juni
2014.
Menurut Agus, pelemahan nilai tukar sudah terjadi sejak bank sentral Amerika Serikat (The Fed)
mengumumkan akan mengurangi program stimulusnya sejak pertengahan tahun
lalu secara bertahap. »Neraca perdagangan juga mempengaruhi kondisi
nilai tukar. Kondisi defisit neraca perdagangan harus diperbaiki,”
ujarnya.
Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
sejak beberapa hari lalu melemah. Kemarin, nilai tukar terdepresiasi 90
poin ke level 11.766 per dolar AS. Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan
pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir merupakan
respon pasar terhadap defisit neraca perdagangan pada April 2014 sebesar
US$ 1,9 miliar.
Ia menganalisis pelemahan juga
disebabkan adanya kekhawatiran dalam pelaksanaan pemilihan presiden yang
akan digelar pada 9 Juli mendatang. »Ada kekhawatiran terkait neraca
perdagangan dan pilpres. Mudah-mudahan bulan depan neraca perdagangan
akan membaik,” kata Chatib.
Menurut Chatib, defisit
neraca perdagangan yang cukup besar pada triwulan II merupakan siklus
tahunan. Pelebaran defisit juga akan terjadi pada neraca transaksi
berjalan pada periode tersebut. »Untuk defisit transaksi berjalan saya
yakin akan lebih baik dibanding triwulan II 2013,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar