Senin, Mei 26, 2014

Ribuan Buruh Sampoerna Teken Surat PHK


PT HM Sampoerna TbkEquity World Futures: Ribuan buruh mulai berdatangan ke bekas pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKM) milik PT HM Sampoerna Tbk di Plant Kunir Desa Kunir Kidul Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Senin, 26 Mei 2014. Kedatangan mereka bertujuan untuk menandatangi surat pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan Sampoerna.

Para korban PHK Sampoerna ini, sejak pukul 08.00 WIB mulai berdatangan di pabrik yang diresmikan pada 11 Juli 2012 ini. Berdasarkan informasi yang dihimpun TEMPO, para buruh berkumpul di ruang produksi Sampoerna.

"Ada lebih dari 20 meja tersedia di ruang produksi," kata Ani Nurhayati, salah satu korban PHK Sampoerna saat ditemui di luar pabrik. Satu persatu buruh yang diundang, dipanggil melalui pengeras suara untuk menandatangi surat PHK di masing-masing meja yang telah disediakan.

Ani mengatakan penandatanganan surat PHK bakal digelar pada 26-31 Mei 2014. "Penandatangan dilakukan bergilir sampai 31 Mei," kata Ani.

Ani mengaku mendapat giliran pertama pada hari ini. Undangannya disampaikan pas pengumuman penutupan pabrik Jumat, 16 Mei 2014 dua pekan lalu.

Berdasarkan pantauan TEMPO di lokasi, setiap buruh yang keluar dari areal pabrik membawa amplop coklat berisi surat PHK yang telah mereka tandatangani serta surat keterangan pengalaman kerja yang diberikan oleh Sampoerna.  

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lumajang, Ismail mengatakan penandatanganan surat PHK dilakukan pada 26-31 Mei 2014. "Kami akan mengawal ini proses PHK ini," kata Ismail.

Manajemen Sampoerna resmi mengumumkan penutupan pabrik SKT ini pada 16 Mei 2014. Sekitar 2.700 buruh SKT di Plant Kunir di PHK menyusul penutupan pabrik ini. Direksi PT HM Sampoerna Tbk menyatakan keputusan penutupan dua pabrik sigaret kretek tangan (SKT) milik Sampoerna yang beroperasi di Lumajang dan Jember merupakan dampak penurunan pangsa pasar segmen SKT sehingga volume penjualan semua merek SKT ikut tergerus.

“Kami tidak melihat akan adanya perubahan tren pada segmen SKT dalam waktu dekat,” ujar Maharani Subandhi, Sekretaris Perusahaan Sampoerna, dalam keterangan pers yang diterima Tempo.

Menurut dia, keputusan merumahkan sekitar 4.900 pekerjanya yang berada di dua kabupaten itu, merupakan dampak langsung dari penurunan tersebut. Perusahaan mencatat tahun lalu volume penjualan mengalami penurunan sebesar 13 persen, sementara hingga kuartal pertama tahun 2014 penurunan mencapai 16.1 persen.

Updated at : Senin, Mei 26, 2014

0 komentar:

Posting Komentar