EquityWorld Futures: Jim Rogers, seorang
investor legendaris dan penulis buku terlaris "Hot Commodities," duduk
bersama dengan HardAssetsInvestor.com minggu lalu (terbit Senin) untuk
membahas, emas, komoditas, Federal Reserve dan krisis yang terjadi di
Ukraina.
Emas
Rogers mengatakan bahwa ia percaya akan ada
kesempatan lain untuk membeli emas dalam dua tahun ke depan meskipun
mengakui bahwa dirinya bukan peramal Å“waktu yang baik dan seorang
trader jangka pendek, dalam wawancaranya.
Ia menyatakan bahwa ia berharap untuk membeli jika
emas diperdagangkan diksiaran $ 1.000 per ounce atau jika Amerika
Serikat dan Iran berperang dan emas berada di kisaran harga $ 1,600.
"Dalam pandangan saya, akan ada kesempatan lain
untuk membeli emas di harga yang lebih rendah dari sekarang, dan itulah
mengapa saya telah melakukan lindung nilai terhadap beberapa kepemilikan
emas saya, tapi saya tidak melakukan penjualan," jelas Rogers.
Ukraina, Komoditas & Komoditas Pertanian
Situasi di Ukraina terus dan terus memburuk seiring
berjalannya waktu. Hal ini penting bagi investor komoditas untuk
mengawasinya karena baik pihak Rusia maupun Ukraina merupakan salah satu
produsen komoditas.
"Terutama, Ukraina adalah produsen komoditas
pertanian yang besar dan telah berlangsung selama berabad-abad," kata
Rogers . "Saya tidak tahu apakah ini akan mengganggu produksi atau
tidak, tetapi jika tidak, setidaknya akan ada kekurangan persediaan yang
jauh lebih besar di pasar."
Federal Reserve
Federal Reserve terus memangkas pelonggaran
kuantitatifnya (QE) sebesar $ 10 milyar lagi pekan lalu menjadi $ 55
miliar per bulan. Beberapa contrarian investor seperti Peter Schiff
percaya bahwa the Fed akan mengakhiri pembicaraan tentang tapering dan
membalikkan langkah-langkah yang dibuat saat ini setelah bank sentral
itu menyadari ketergantungannya pada stimulus bulanan.
Apapun masalahnya , Rogers mengatakan bahwa the Fed
dan kebijakan moneternya telah menjadi "bencana bagi kita semua dan
bagi seluruh dunia." Menurut Rogers , QE seharusnya tidak pernah
diprakarsai, tapi karena the Fed diisi oleh orang-orang akademisi dan
birokrat, mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi.
"Ini akan menjadi mengerikan. Tidak pernah ada
dalam sejarah dunia bahwa menurunkan nilai mata uang akan memberikan
kebaikan baik dalam jangka panjang atau jangka menengah. Meski
kadang-kadang bisa membantu untuk jangka pendek, tapi pasti tidak akan
baik bagi kita dalam jangka panjang," kata Rogers . "Dan ini adalah
pertama kalinya dalam sejarah dimana semua bank sentral utama mencetak
uang pada saat yang sama, jadi ketika ini berakhir, maka akan menjadi
bencana bagi seluruh dunia."
Pasar Saham
Pendiri dari Rogers Commodities Index tersebut
menyatakan beberapa argumentasi bahwa beberapa sektor di pasar saham
nilainya sudah terlalu tinggi dan beberapa unsure seperti media sosial
dan teknologi, berada dalam bubble.
"Saya tidak tahu apakah pasar saat ini sudah
terlalu mahal, tapi saya tidak akan membeli saham-saham Amerika.
Maksudku, mereka berada di posisi tertinggi sepanjang masa. Ada pasar
lain di seluruh dunia yang tentu jauh lebih murah dalam basis historis,"
kata Rogers.
Rogers memiliki Rogers Agricultural Index dan kini ia lebih melihat untuk membeli saham-saham di China dan Rusia.
Sumber : economiccollapsenews
0 komentar:
Posting Komentar