Equity World Futures: Dalam laporan review
tahunan atas ekonomi Jepang hari ini (Jumat), Dana Moneter Internasional
(IMF) mengatakan bahwa Bank of Japan (BoJ) mungkin perlu untuk menjaga
dorongan stimulus untuk "jangka waktu yang diperpanjang " dan
menganjurkan Tokyo untuk menindaklanjuti reformasi ekonominya.
Kekhawatiran bahwa kenaikan pajak penjualan yang
diterapkan bulan April baru-baru ini akan menekan pemulihan ekonomi
terbesar nomor tiga dunia dan telah mendorong spekulasi bahwa BoJ
terpaksa untuk memperluas kampanye pelonggaran moneter guna melawan
penurunan pemulihan.
IMF yang berbasis di Washington itu mengatakan
bahwa target bank sentral Jepang untuk mencapai inflasi 2,0 persen tahun
depan - yang bertujuan untuk menaklukkan deflasi harga yang telah
menahan pertumbuhan - kemungkinan besar akan dicapai pada tahun 2017
sebagai gantinya.
"BoJ harus bertindak cepat jika inflasi aktual atau
diharapkan mengalami kemandegan atau mengecewakan pertumbuhan," kata
IMF. "Langkah pelonggaran pelonggaran moneter yang agresif mungkin perlu
dipertahankan untuk periode yang diperpanjang."
IMF mengapresiasi kebijakan dari Perdana Menteri
Shinzo Abe - yang mengkombinasi pengeluaran pemerintah yang besar dengan
pelonggaran moneter bank sentral yang lebih dijuluki sebagai Abenomics,
yang dirancang untuk menarik ekonomi keluar dari deflasi menahun dan
ketertinggalan pertumbuhan ekonomi.
Namun rencana yang disebut "panah ketiga" ini -
reformasi yang mencakup pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel dan
kerjasama perdagangan bebas “ sejauh ini hanya seputar wacana-wacana
dibandingkan tindakan nyata.
Tokyo telah menyepakati perjanjian perdagangan yang
telah lama ditunggu-tunggu dengan Australia dan mulai menderegulasi
sektor energi, namun negosiasi perdagangan terpisah yang melibatkan
Amerika Serikat dan 10 negara lainnya, yang dikenal sebagai Kemitraan
Trans-Pasifik mandeg.
Jepang telah lama dituduh karena melindungi
industri dalam negeri dengan perdagangan yang tinggi dan hambatan
non-tarif lainnya, sementara banyak barang-barang ekspornya, termasuk
kendaraan dan elektronik menikmati penjualan besar di luar negeri.
Bulan lalu, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan
untuk ekonomi Jepang tahun ini dan komentar hari Jumat ini kemungkinan
besar akan menumpuk tekanan baru pada Abe sebelum ia mengungkap rencana
pertumbuhan ekonomi yang baru di bulan depan.
"Keberlanjutan pemulihan dalam jangka menengah
berada ditengah risiko," kata IMF, menambahkan bahwa "reformasi yang
lebih kuat diperlukan untuk mengatasi hambatan pertumbuhan".
Sumber : AFP
0 komentar:
Posting Komentar