Sumber berita: http://finance.detik.com/read/2013/12/16/085141/2442759/6/dolar-terus-menguat-hingga-rp-12100?f9911023
PT EquityWorld Futures: Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terus
menunjukkan penguatannya terhadap rupiah. Di awal pekan ini dolar AS
hinggap di Rp 12.100.
Mengutip data Reuters, Senin (16/12/2013), dolar AS diperdagangkan di level Rp 12.100 tepat pada pukul 08.30 WIB sebelum kembali ke level Rp 12.095 pada pukul 09.00 WIB.
Dolar di level Rp 12.100 ini terjadi saat bulan Maret 2009 lalu. Penguatan dolar ini disebabkan membaiknya perekonomian AS dan beriringan dengan rencan penarikan stimulus (tappering off) oleh Bank Sentral AS, The Fed.
Bank Indonesia (BI) menyebut ada beberap hal yang memicu pelemahan rupiah terhadap mata uang Paman Sam ini.
"Pelemahan nilai tukar tersebut terutama dipicu sentimen negatif pelaku pasar terhadap rencana pengurangan stimulus moneter AS (tapering off) serta pengaruh defisit transaksi berjalan Indonesia," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah.
Dijelaskan Difi, pelemahan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang negara-negara kawasan.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mendukung penyesuaian ekonomi secara terkendali," ungkapnya.
Mengutip data Reuters, Senin (16/12/2013), dolar AS diperdagangkan di level Rp 12.100 tepat pada pukul 08.30 WIB sebelum kembali ke level Rp 12.095 pada pukul 09.00 WIB.
Dolar di level Rp 12.100 ini terjadi saat bulan Maret 2009 lalu. Penguatan dolar ini disebabkan membaiknya perekonomian AS dan beriringan dengan rencan penarikan stimulus (tappering off) oleh Bank Sentral AS, The Fed.
Bank Indonesia (BI) menyebut ada beberap hal yang memicu pelemahan rupiah terhadap mata uang Paman Sam ini.
"Pelemahan nilai tukar tersebut terutama dipicu sentimen negatif pelaku pasar terhadap rencana pengurangan stimulus moneter AS (tapering off) serta pengaruh defisit transaksi berjalan Indonesia," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah.
Dijelaskan Difi, pelemahan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang negara-negara kawasan.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mendukung penyesuaian ekonomi secara terkendali," ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar