Sumber berita: http://finance.detik.com/read/2013/11/21/084313/2419151/1015/oso-securities-ihsg-bergerak-datar-cenderung-melemah?f9911023
Equity World Futures: Jakarta -Perdagangan kemarin (20/11) IHSG terkoreksi
cukup dalam sebesar 1,08% di level 4,350.78 seiring dengan bursa global
yang melemah. Tekanan jual yang cukup besar membuat IHSG harus berakhir
di zona negatif walaupun sempat menguat di awal sesi perdagangan.
Sementara itu, pidato Gubernur The Fed, Ben Bernanke kemarin yang menyatakan tetap mempertahankan program stimulus tidak mampu mengangkat IHSG. Hampir semua indeks sektoral mengalami koreksi kecuali sektor agriculture yang mengalami penguatan sebesar 0.16%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 197 miliar.
Semalam bursa Wall Street kembali melanjutkan pelemahan. Indeks Dow Jones melemah 0,41% ke 15,900.82, Indeks S&P turun 0,36% menjadi 1,781.37 dan indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan sebesar 0,26% ke 3,921.27. Para investor melanjutkan aksi jual saham yang membuat tekanan pada bursa Wall Street.
Rilisnya data seperti retail sales yang mengalami kenaikan menjadi 0.4% MoM atau di atas estimasi 0.1% MoM, hal tersebut kembali memunculkan ekspektasi mengenai pemangkasan terhadap program stimulus.
Namun data tersebut diimbangi dengan keluarnya data deflasi AS pada Oktober -0.1% MoM dari perkiraan inflasi 0.1% MoM dan data existing home sales yang mengalami penurunan menjadi 5,12 juta dari sebelumnya 5,29 juta yang memungkinkan program stimulus akan dilanjutkan paling tidak beberapa bulan mendatang yang membuat penurunan pada bursa Wall Street dapat tertahan.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak flat dengan kecenderungan melemah dan investor tengah menunggu data manufaktur China yang rilis pada hari ini. Sementara bursa Asia dibuka bervariasi.
Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai bearish belt hold dan mendekati area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram positif memendek, indikator stochastic bergerak mendatar dan berada di atas area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4312-4405 resistance.
Sementara itu, pidato Gubernur The Fed, Ben Bernanke kemarin yang menyatakan tetap mempertahankan program stimulus tidak mampu mengangkat IHSG. Hampir semua indeks sektoral mengalami koreksi kecuali sektor agriculture yang mengalami penguatan sebesar 0.16%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 197 miliar.
Semalam bursa Wall Street kembali melanjutkan pelemahan. Indeks Dow Jones melemah 0,41% ke 15,900.82, Indeks S&P turun 0,36% menjadi 1,781.37 dan indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan sebesar 0,26% ke 3,921.27. Para investor melanjutkan aksi jual saham yang membuat tekanan pada bursa Wall Street.
Rilisnya data seperti retail sales yang mengalami kenaikan menjadi 0.4% MoM atau di atas estimasi 0.1% MoM, hal tersebut kembali memunculkan ekspektasi mengenai pemangkasan terhadap program stimulus.
Namun data tersebut diimbangi dengan keluarnya data deflasi AS pada Oktober -0.1% MoM dari perkiraan inflasi 0.1% MoM dan data existing home sales yang mengalami penurunan menjadi 5,12 juta dari sebelumnya 5,29 juta yang memungkinkan program stimulus akan dilanjutkan paling tidak beberapa bulan mendatang yang membuat penurunan pada bursa Wall Street dapat tertahan.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak flat dengan kecenderungan melemah dan investor tengah menunggu data manufaktur China yang rilis pada hari ini. Sementara bursa Asia dibuka bervariasi.
Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai bearish belt hold dan mendekati area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram positif memendek, indikator stochastic bergerak mendatar dan berada di atas area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4312-4405 resistance.
0 komentar:
Posting Komentar