Equity World Futures: Bloomberg (30/10) – Output industri Jepang naik kurang dari perkiraan
dibulan September, menggarisbawahi tantangan untuk PM Shinzo Abe seiring
dengan upayanya untuk memicu sebuah ekspansi yang berkelanjutan dalam
kondisi ekonomi ketiga terbesar dunia.
Menteri perdagangan hari
ini di Tokyo bahwa tingkat produksi naik 1.5% dari bulan sebelumnya,
berada dibawah estimasi median untuk sebuah gain sebesar 1.8% dalam
survey Bloomberg dari 30 ekonom, dengan kenaikan output sebesar 5.4%
dari setahun sebelumnya.
Abe menginginkan kondisi ekonomi untuk
dapat mempertahankan momentumnya hingga April, ketika sebuah peningkatan
pajak penjualan yang kemungkinan dapat menyebabkan sebuah kontraksi,
tantangannya adalah untuk mendorong menembus reformasi regulator dalam
sesi parlemen terkini guna meningkatkan lingkungan bisnis serta
mendorong perusahaan untuk menaikkan upah, seiring dengan pertumbuhan
ekspor yang memperlihatkan sinyal penurunan.
“Tingkat Produksi
sedang berada pada sebuah trend positif yang disebabkan oleh demand
konsumen domestic, namun hal ini bisa menjerumuskan setelah kenaikan
pajak tahun depan,” menurut pernyataan dari Masamichi Adachi, ekonom
senior pada JPMorgan Chase & Co. di Tokyo dan mantan pejabat BOJ, “
Ekspor adalah resiko terbesar bagi output pada saat ini sehubungan
dengan pelemahan demand global."
Sementara itu produksi industri
bulan ini diperkirakan naik 4.7% dari bulan September, diikuti oleh
sebuah penurunan sebesar 1.2% dibulan November, menurut pernyataan dari
pihak Kementerian Perdagangan pada hari ini.
0 komentar:
Posting Komentar