PT EquityWorld Futures :
Bloomberg (20/9) – Minyak WTI menuju
kerugian mingguan kedua seiring output minyak Libya meningkat dan
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan ia akan memberikan inspektur
akses ke fasilitas senjata kimia.
Saham-saham berjangka turun sebanyak 0,4
persen, menuju penurunan kelima dalam enam hari serta memperpanjang
penurunan senilai 1,6 persen kemarinnya. Produksi minyak Libya
diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari setengah puncak tahun
ini, dan lima dari sembilan terminal ekspor negara itu beroperasi.
Suriah akan memberikan informasi tentang
senjata kimia dan fasilitas terbuka untuk inspektur internasional,
Assad mengatakan dalam sebuah wawancara Fox News. Harga melonjak paling
dalam tiga minggu pada tanggal 18 September setelah Federal Reserve AS
secara tak terduga menahan diri dari pemotongan stimulus.
WTI untuk pengiriman bulan Oktober, yang
berakhir hari ini, turun sebanyak 38 sen menjadi $ 106,01 per barel di
perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di
level $ 106,10 pada pukul 9:11 pagi di Singapura. Ini melemah senilai $
1,68 ke level $ 106,39 kemarin, penurunan terbesar sejak tanggal 10 September.
Kontrak aktif perdagangan pada bulan
November turun sebanyak 33 sen menjadi $ 105,53. Bulan depan harga telah
melemah sebesar 2 persen pada minggu ini. Volume semua berjangka yang
diperdagangkan adalah sekitar 39 persen di bawah rata-rata 100 hari.
0 komentar:
Posting Komentar