Rabu, Agustus 28, 2013

Bursa saham Tokyo ditutup turun 1.51 persen

equity world
AFP, (28/8) - Bursa saham Tokyo kehilangan 1,51 persen pada perdagangan Rabu dengan keengganan untuk mengambil risiko tumbuh seiring rencana pasukan AS untuk melakukan aksi militer terhadap Suriah.

Indeks Nikkei 225 ditutup 203,91 poin lebih rendah di level 13,338.46, sementara indeks Topix dari semua bagian pertama turun 1,76 persen, atau 19,99 poin menjadi 1,114.03

Indeks Dow Jones Industrial Average pada hari Selasa turun 1,14 persen ke 14,775.9 setelah negara-negara Barat bersiap untuk melakukan serangan terhadap Suriah dalam merespon penggunaan dugaan senjata kimia yang dituduhkan kepada rezim pemerintah Suriah terhadap warga sipilnya.

Amerika Serikat, Perancis dan Inggris memperingatkan Damaskus untuk bertanggung jawab atas serangan ke warga sipil tanggal 21 Agustus yang telah memicu kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan konflik yang lebih luas.

Saham Eropa juga turun, sementara harga minyak mengalami lonjakan.

Dolar naik ke 97,25 yen di perdagangan Asia sore hari dari posisi 97,01 yen di New York pada Selasa sore tetapi juga turun dari posisi 98,29 yen di Tokyo hari Selasa.

Euro dibeli 1,3381 dolar dan 130,16 yen, dibandingkan dengan posisi 1,3391 yen dan 129,88 yen di perdagangan AS hari Selasa.

'Pasar mungkin belum memburuk untuk saham-saham Jepang karena saham di AS sudah terlihat overbought dengan latar belakang ketegangan konflik di Suriah, rencana pemangkasan stimulus the Fed, dan mulai munculnya lagi perdebatan seputar peningkatan plafon utang nasional AS, yang secara bersama-sama akan menimbulkan ancaman bagi saham,' ungkap Kenichi Hirano, penasihat pasar dari Tachibana Securities kepada Dow Jones Newswires.

Para dealer harus mencari lebih banyak bukti bahwa Federal Reserve siap untuk menarik kembali rencana stimulus besar-besarannya, menjelang pertemuan kebijakan 17-18 September mendatang setelah notulen rapat dari pertemuan kebijakan terakhir the Fed tidak memberikan kejelasan tentang sikap bank tersebut terhadap prospek pemangkasan stimulus moneternya.

Updated at : Rabu, Agustus 28, 2013

0 komentar:

Posting Komentar