Bloomberg, (3/7) - Pasar saham Asia tergelincir Rabu menjelang siang
setelah mengambil arahan dari kinerja Wall Street tadi malam dengan
minimnya katalis untuk bisa menggerakan harga menjelang data pekerjaan
AS akhir pekan ini, sementara dolar mulai tertahan setelah menembus
level 100 di New York.
Kekhawatiran terhadap Yunani kembali muncul setelah para kreditor terhadap negara itu mendorong para pemimpinnya untuk melaksanakan pemotongan besar yang telah disepakati sebagai bagian dari program bailout sehingga memicu kekhawatiran bahwa Athena bisa menolak untuk melakukan pemangkasan dalam rangka menghimpun dana tunai yang dibutuhkan.
Tokyo jatuh 0,43 persen, dengan aksi beli di belakang melemahnya yen diimbangi oleh aksi profit taking setelah indeks membukukan keuntungan lebih dari sembilan persen selama empat sesi terakhir.
Hong Kong kehilangan 0,56 persen dan Shanghai turun 0,85 persen, dengan para investor yang menjadi lebih gelisah tentang ekonomi China daratan setelah serangkaian data manufaktur yang dikeluarkan menunjukan perlambatan.
Seoul 0,29 persen lebih rendah dan Sydney kehilangan 1,52 persen setelah melonjak 2,6 persen pada hari Selasa.
Pasar global telah menikmati kenaikan secara luas dalam beberapa sesi terakhir karena meredanya kekhawatiran atas potensi pemangkasan stimulus Federal Reserve AS, sedangkan data ekonomi dari AS dan Eropa telah menunjukkan pertumbuhan secara bertahap.
Namun, pedagang tetap berhati-hati menjelang data pekerjaan non-pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang sebagai tolak ukur dari kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut. (brc)
Kekhawatiran terhadap Yunani kembali muncul setelah para kreditor terhadap negara itu mendorong para pemimpinnya untuk melaksanakan pemotongan besar yang telah disepakati sebagai bagian dari program bailout sehingga memicu kekhawatiran bahwa Athena bisa menolak untuk melakukan pemangkasan dalam rangka menghimpun dana tunai yang dibutuhkan.
Tokyo jatuh 0,43 persen, dengan aksi beli di belakang melemahnya yen diimbangi oleh aksi profit taking setelah indeks membukukan keuntungan lebih dari sembilan persen selama empat sesi terakhir.
Hong Kong kehilangan 0,56 persen dan Shanghai turun 0,85 persen, dengan para investor yang menjadi lebih gelisah tentang ekonomi China daratan setelah serangkaian data manufaktur yang dikeluarkan menunjukan perlambatan.
Seoul 0,29 persen lebih rendah dan Sydney kehilangan 1,52 persen setelah melonjak 2,6 persen pada hari Selasa.
Pasar global telah menikmati kenaikan secara luas dalam beberapa sesi terakhir karena meredanya kekhawatiran atas potensi pemangkasan stimulus Federal Reserve AS, sedangkan data ekonomi dari AS dan Eropa telah menunjukkan pertumbuhan secara bertahap.
Namun, pedagang tetap berhati-hati menjelang data pekerjaan non-pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang sebagai tolak ukur dari kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut. (brc)
0 komentar:
Posting Komentar