Rabu, Juli 10, 2013

Emas turun atas data perdagangan China dan jelang risalah the Fed

Bloomberg, (10/7) - Emas melemah setelah ekspor China secara tak terduga turun pada bulan Juni dan karena investor menunggu publikasi notulen dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan lalu di tengah spekulasi bahwa bank sentral akan mulai mengurangi stimulusnya.

Spot emas turun sebanyak 0,6 persen menjadi 1,244.03 per ounce dan berada di posisi $ 1,245.64 pukul 11:55 a.m. di Singapura, setelah naik 2,3 persen dalam dua hari terakhir. Bullion untuk pengiriman Agustus turun 0,2 persen menjadi $ 1,243.70 per ounce di Comex, New York.

Harga merosot 26 persen tahun ini dan menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1981 karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai tempat penyimpan nilai. Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke mengatakan pada bulan Juni lalu bahwa bank sentral AS dapat memperlambat program pembelian aset senilai $ 85 milyar yang saat ini berjalan secara bulanan jika ekonomi terus membaik. Tingkat ekspor di China turun 3,1 persen dari tahun sebelumnya, kata Administrasi Umum Bea Cukai China pagi ini, dibandingkan dengan estimasi rata-rata dari kenaikan 3,7 persen dalam survei Bloomberg.

'Angka-angka itu jauh lebih buruk daripada apa yang diperkirakan pasar,' kata Victor Thianpiriya, analis dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura. 'Dolar AS masih reli dan imbal hasil Treasury masih berusaha untuk menemukan puncaknya. Ini masih lingkungan yang sangat negatif untuk emas.'

Dollar Index, yang mengukur kinerja terhadap mata uang dari enam mitra dagang utama AS, naik 0,1 persen hari ini setelah sebelumnya kemarin ke level tertinggi tiga tahun. Risalah pertemuan the Fed tanggal 18-19 Juni akan dirilis hari ini dan Bernanke akan berbicara pada konferensi Biro Peneliti Ekonomi Nasional.

'Harga emas telah mengembangkan hubungan positif dengan aset emerging market, yang telah melemah seperti yang ditunjukkan oleh IMF,' tulis James Steel dan Howard Wen, analis dari HSBC Securities (USA) Inc, dalam sebuah laporan. 'Penurunan mata uang negara-negara berkembang adalah positif untuk US dolar dan bearish untuk emas.'

Pertumbuhan global masih akan berjuang untuk melakukan percepatan tahun ini mengikuti ekspansi pertumbuhan AS yang melemah, tingkat perekonomian China yang menurun dan resesi Eropa yang makin dalam, kata Dana Moneter Internasional kemarin sambil mengurangi proyeksi pertumbuhan dunia menjadi 3,1 persen tahun ini dari 3,3 persen yang diperkirakan pada bulan April lalu.

Aset di SPDR Gold Trust, exchange-traded product berbasis bullion, turun menjadi 939,75 metrik ton kemarin, terendah setidaknya sejak Februari 2009, berdasarkan website dari SPDR. (brc)

Updated at : Rabu, Juli 10, 2013

0 komentar:

Posting Komentar