Kamis, Desember 30, 2021

PT. Equity World Futures | Dolar AS Naik Jelang Tutup Tahun, Investor Masih Condong Pilih Aset Risiko

 


equity world - Dolar Amerika Serikat naik pada pada Kamis (30/12), tetapi diperdagangkan di dekat kisaran terendah baru-baru ini bersama dengan yen Jepang. Namun, pergerakan tetap kecil karena perdagangan yang menipis dalam suasana libur dan juga kekhawatiran atas varian omicron COVID-19 terus surut.

Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik tipis 0,04% ke 95,960 pukul 11.18 WIB menurut data Investing.com. Mata uang AS didukung oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS, di mana imbal hasil tenor 10 tahun mencapai 1,56% pada hari Rabu, level tertinggi sejak 20 November 2021.

Pasangan USD/JPY naik tipis 0,08% menjadi 115,03 setelah jatuh ke level terendah satu bulan di 115,03 pada hari Rabu. Rupiah kembali turun 0,13% di 14.268,5 per dolar AS hingga pukul 11.17 WIB.

Pasangan AUD/USD menguat 0,14% di 0,7258 dan NZD/USD naik 0,19% menjadi 0,6843.

Pasangan USD/CNY naik tipis 0,02% di 6,3689 pukul 11.21 WIB dan GBP/USD naik tipis 0,01% menjadi 1,3488.

Selera risiko investor meningkat karena banyak pemerintah menahan diri untuk tidak memberlakukan kembali lockdown, meskipun jumlah kasus COVID-19 melonjak secara global akibat omicron terus menyebar. Jumlah kasus global melampaui 284 juta pada 30 Desember, menurut data Universitas Johns Hopkins.

"Dolar melanjutkan penurunannya semalam karena pasar terus mempertimbangkan untuk menyelesaikan masalah omicron lantaran angka rawat inap yang rendah," analis pasar senior Oanda untuk Asia Pasifik Jeffrey Halley mengatakan kepada Reuters.

"Itu telah mendorong investor keluar dari posisi defensif dan kembali ke perdagangan pemulihan global."

Namun, investor lain mengingatkan agar tidak terlalu banyak membaca pergerakan karena perdagangan tetap tipis menjelang akhir 2021.

"Pada saat-saat seperti ini, kami berdagang secara sangat teknikal karena trader jangka pendek mencoba mencari keuntungan akhir tahun," Brad Bechtel, kepala FX global di Jefferies, mengatakan dalam catatan.

Di pasar negara berkembang, Lira Turki berada di 12,6 per dolar setelah jatuh 6,9% pada hari Rabu. Lira telah kehilangan 40% nilainya pada tahun 2021 hingga saat ini, melonjak lebih dari 50% minggu lalu berkat intervensi pasar yang didukung negara.

Menteri Keuangan Turki Nureddin Nebati mengatakan pada hari Rabu bahwa gejolak lira saat ini tidak mengkhawatirkan dan akan kembali ke level normal.

Dalam cryptocurrency, bitcoin berada di sekitar $46.200, jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut.

Sumber : Investing

PT. Equity World Futures

Updated at : Kamis, Desember 30, 2021

0 komentar:

Posting Komentar