Jumat, Juni 27, 2014

Dolar AS Nyaris Sentuh Rp 12.100, Impor Bakal Melambat

 Sumber berita: finance.detik.com

Equity World Futures: Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini masih berlanjut. Dolar AS sampai hampir menyentuh Rp 12.100

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Mirza Adityaswara menilai dengan pelemahan ini seharusnya dapat menahan laju impor. Karena harga barang yang diimpor juga otomatis akan naik.

"Kalau ada pelemahan rupiah dampak yang paling kelihatan adalah impor akan melemah," ungkap Mirza di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Menurutnya akan menguntungkan bila importasi yang tertahan adalah kelompok barang non produktif. Seperti barang konsumsi, meliputi telepon seluler (ponsel), ataupun makanan olahan.

"Kalau yang melemah itu adalah impor-impor untuk barang yang memang tidak produktif dan konsumtif kan baik," sebutnya.

Di samping itu, neraca perdagangan juga akan terbantu untuk surplus. Sebab akan mendorong ekspor lebih baik dari sebelumnya. Meskipun masih ada ancaman tekanan dari impor minyak.

"Kan kita tahu yang membuat neraca perdagangan sulit suplus adalah neraca minyak," kata Mirza.

Akan tetapi, Mirza memastikan pelemahan rupiah bukan skenario dari BI. Kondisi rupiah yang melemah memang faktor dari aksi pasar yang mendapat sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.

"Nggak. Memang market-nya kan," ujarnya.

BI tetap akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Mirza menyatakan pihaknya selalu ada di pasar untuk melakukan intervensi bila diperlukan.

"BI ini kan fungsinya menjaga stabilitas saja. pasar keuangan moneter, dan kalau misalnya ada kondisi yang tinggi, kami ada di pasar untuk supaya pelemahan tidak terlalu tinggi," papar Mirza.
 

Updated at : Jumat, Juni 27, 2014

0 komentar:

Posting Komentar