Kamis, September 12, 2013

Dolar Tetap Melemah seiring Pedagang Menimbang Pemangkasan Stimulus Sebelum Data Perkerjaan

PT Equity World: 
dolar melemah
Bloomberg (12/9) - Dolar tetap melemah terhadap mayoritas mata uang utama seiring para pedagang berspekulasi apakah ekonomi AS cukup kuat untuk Federal Reserve untuk memutuskan mulai mengurangi stimulusnya pada minggu depan.

Dolar diperdagangkan mendekati level terendah pada bulan ini terhadap euro sebelum laporan yang diperkirakan akan menunjukkan klaim pengangguran AS naik untuk pertama kalinya dalam tiga minggu. Permintaan untuk dolar sebagai save haven surut saat AS menunda pemungutan suara kongres pada aksi militer di Suriah. Yen memegang keuntungan setelah pesanan mesin Jepang mengalami stagnasi. Dolar Selandia Baru naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu seiring Bank Reserve Selandia Baru mengisyaratkan akan menaikkan suku bunganya lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Dolar tergelincir 0,1% ke level $1,3318 per euro pada pukul 9:51 di Tokyo dari kemarin, ketika jatuh 0,3%. Ini menurun 0,2% ke level 99,68 yen, menyusul penurunan sebesar 0,5% di New York. Mata uang bersama Eropa diperdagangkan 0,2% lebih lemah di level 132,76 yen.

The Bloomberg US Dollar Index, yang melacak dolar terhadap 10 mata uang utama, turun 0,1% ke level 1,023.16, ditetapkan untuk penutupan terendah sejak 20 Agustus.

Klaim pengangguran AS kemungkinan naik menjadi 330.000 dalam pekan ini yang berakhir 7 September, dari 323.000 pada periode tujuh hari sebelumnya, menurut perkiraan median ekonom yang disurvei Bloomberg News sebelum data hari ini.

Komite Pasar Terbuka Federal bertemu pada tanggal 17-18 September untuk memutuskan kebijakan. Bank sentral diperkirakan akan memperlambat pembelian obligasi bulanan sampai $75 miliar dari saat ini $ 85 miliar, menurut estimasi median dalam jajak pendapat ekonom Bloomberg pada 6 September.

Updated at : Kamis, September 12, 2013

0 komentar:

Posting Komentar